Malam para gadis. Begitulah awal dari kisah kali ini. Tentang sebuah
malam yang tercipta berdasarkan resah. Hahaha … terlalu lebay ya. Kesalahan dalam
penulisan mohon dimaklumi, lama tidak bersua dengan dunia kata. Begitu juga
jika ada kesamaan tokoh dan yang dialami, hehehe … ini murni tentang perjalanan
hidup, pengalaman juga.
Sebut saja namanya Nun, gadis yang sebentar lagi menyandang S2.
Nun akhir-ahir ini sering ke kosanku. Maklum, doi tidak suka sendirian, dan di
kosannya dia hanya seorang diri sebab tetangga kamarnya pada punya dunia
sendiri. Walhasil Nun sering nginap di kosan sahabat sahabatnya, salah satunya
ya …. Aku, Na.
Tik, gadis bertitel PNS yang terangkat kurang lebih setahun yang
lalu. Gadis yang satu ini tergolong mulus dalam berbagai hal, menurutku. Sebab ia
cepat menyelesaikan kuliahnya, cepat dapat kerjanya. Dalam hal karir mantaplah
dia. Satu hal yang baru baginya adalah CINTA. Masalah yang selalu ia
pertanyakan saat kami sedang ngumpul. Sok jadi senior dalam cinta? Tidak dong,
justru kita senior dalam hal patah hati. Hikz…
Ada juga Nis. Kalau gadis yang satu ini masih sementara kuliah. Sama
kayak Nun. Gadis ceria dengan pengalaman cinta segudang. Dibanding yang lain,
dia paling pede, sangat lincah, hehehe dan satu lagi paling langsing pula. Ada juga
Del, kalau yang satu ini paling jarang ngumpul. Dijulukin sama kita-kita
dijulukin Ibu konselor.
Kalau aku … aku Na.
Oh ya… tentang dimana kami bertemu, dulu sekali … saat masih
mondok di pesantren.
Selalu ada malam para gadis saat kita kumpul, walau tidak pernah
lengkap tapi yang ada selalu membahas sesuatu hingga larut malam, pun hanya aku
dan Nun yang berkumpul. Pembahasan paling hangat ya seputaran cinta, jodoh,
nikah, pasangan, cinta, cinta, dan lagi lagi cinta.
Begitulah kisah malam para gadis. Untuk pembahasan lebih lanjut
(asik) nantilah. Ini sudah waktunya ngajar coy. Maklum Na, si guru honor harus
bertugas. ^^
Makassar,050316.
Gadis-gadis kalau menghabiskan malam juga tak kalah seru dengan jejaka ya :)
BalasHapusLebih seru lagi mba :)
Hapus