Aku paling suka pembahasan jodoh,
alasannya simpel, kisah cinta yang akhirnya berlabuh itu sangat syahdu. Indah. Walau endingnya selalu, akhirnya aku bertamu jodohku, namun kisah kisah dibaliknya itu sangat berkelok.
Semisal kisah Z, salah satu gadis tercantik pada sebuah organisasi. Banyak yang jatuh hati padanya, namun Z tak pernah mengubris. Dia bukan penganut pacaran, pun begitu sebenarnya di hatinya ada nama seseorang yang terlukiskan.
Z tengah menunggu, dengan segala yang bisa ia lakukan untuk laki laki yang tengah melanjutkan kuliah s2nya. Namun mereka tak berjodoh, malah si lelaki menikah dengan teman kecilnya. Hebatnya Z hadir di pernikahan laki laki yang sekian lama dinantinya. Salut!
Lalu dikemudian hari, setelah waktu
berlalu lama, Z pun menikah. Dan alangkah bahagianya saya, jodoh Z tak kalah hebat dari si s2, suaminya seorang dokter. Masyaallah. Lantas sekarang Z pun tengah hamil anak pertamanya. Kan? Perkara jodoh ini.
Ada pula Q masih dari organisasi yang sama dengan Z, tak jauh berbeda. Q mengagumi seorang lelaki yang satu organisasi dengannya. Q menaruh harap semoga kelak bisa bersanding. Lah, tapi dikemudian hari si laki laki malah menikah dengan orang lain. Q ikhlas mengantarkan lelaki itu menuju jodohnya. Q memilih melanjutkan studi di luar negeri. Dia fokus menuntut ilmu dan berusaha memantaskan diri untuk seseorang di kehidupannya nanti.
Apa kabar Q? O... Dia akhirnya bertemu seseorang yang menurut saya pribadi tak kalah hebat dari lelaki sebelumnya. Q akhirnya bersuamikan seorang mahasiswa hebat yang juga berkuliah di luar negeri. Kabar terakhir yang terlihat dari Q adalah, dia dan suaminya tengah umrah. Berbahagia. Allahuakbar!
Ada juga si Tan, yang menaruh harap pada pacarnya Be, dari kampung tetangga. Keduanya merajut kasih dengan waktu yang cukup panjang. Namun apa daya, Tan mendapatkan kabar duka, Be terpaksa menikah dengan sekampungnya yang mengandung anaknya. Tan patah sepatah patahnya.
Dikemudian hari Tan malah menemukan jodohnya, tetangganya sendiri, seorang laki laki mapan nan penyayang. Tan akhirnya dikaruniai 3 orang anak yang hebat.
Ada pula kisah D yang masih hangat. D dilanda kebingungan, pasalnya seorang lelaki mendekatinya, berniat serius padanya. D bersyukur namun dilain sisi ia gundah, lelaki itu sudah berumur empat puluhan, sedang D baru berumur duap uluh lima tahun.
Di tengah kegalauan D, IB muncul kembali, ingin merajut kasih yang lebih serius, padahal sebelumnya IB paling anti membahas soal pernikahan. IB merupakan kekasih D di masa lalu, yang membuatnyaenunggu bertahun tahun
namun tak juga menampakkan batang hidung. Eeee.... Giliran ada yang mau mendekati D dengan serius, IB malah muncul menambah kegundahan D.
D makin bingung. Cintanya pada IB belum kering betul, ia masih menaruh harap. Sayangnya tidak demikian dengan keluarga D. Mereka sudah enggan menerima IB. Cukuplah sakit itu sampai berkali-kali, kalau bisa dihindari kenapa musti terjerat? Demikian pikir orang tua D. D mencari dukungan untuk memilih IB, sayangnya rata rata sahabatnya meminta dia memilih lelaki berumur empat puluhan tahun itu, bukan IB.
D kalut, orang tuanya mengultimatum, kalau D menikah dengan IB, Bapak yang dihormatinya tak akan datang. D menangis sejadinya. Belum lagi orang tua IB pun menagih jawaban, untuk mempersilahkan mereka datang melamar. D semakin kebingungan, dia meminta waktu berpikir. Soal nikah, bukan bahasan sejam dua jam. Perkara sehumur hidup itu mesti dipikirkan matang-matang. Demikian kisah D yang masih belum memutuskan jodoh. Dan saya sendiri sangat menunggu kisah akhir dari perjalanan jodoh D, sahabatku.
Ada pula Is, gadis ceria yang usianya hampir tiga puluh tahun. Seorang yang gila kerja. Kurang lebih tujuh tahun merajut kisah kasih dengan F. F ingin menikahi Is, Ia meminta waktu, F menunggu, namun Ia masih belum siap, dia ingin berkarir lebih, meminta F menunggu atau mencari yang lain. Ah, F memilih pergi, tak berselang lama F menikah. Ia berharap diundang, namun tidak. Ia bisa kuat. Makin tekun dengan kerjaannya, makin kaya hatinya makin kaya dan berkah hartanya. Ia nadi penopang banyak keluarganya.
Perkara jodoh, Is tak ambil pusing. Pun di sekelilingnya selalu bertanya, Ia fokus pada hal hal yang lebih bermanfaat. Dan saya yakin, seseorang yang beruntung akan bertemu dengan Is. Ia yang lapang dalam segala hal.
Lalu ada Jo. Lelaki empat puluh tahun dengan perjuangannya untuk berkeluarga.
Seluruh keluarga selalu berusaha menjodohkan Jo dengan kenalan mereka, namun berkali kali, dengan orang yang berbeda, Jo tetap belum bertemu yang pas. Ada ada saja yang merintangi. Hingga kini, Jo masih sendiri, keluarganya terus mencari. Jo berjuang mencari cari jodoh sebenarnya untuk dirinya.
Perkara jodoh siapa yang tahu. Lalu kemudian, kamu, apakah sudah berjodoh? Bagaimana kisahnya?
Madata, 22 Ramadhan 1440H
#Day22
#OneDayOnePost30HRDC
#WritingChallenge30HRDC
#30HariRamadhanDalamCerita
#bianglalahijrah
Sumber gambar: @beytal_4#Day22
#OneDayOnePost30HRDC
#WritingChallenge30HRDC
#30HariRamadhanDalamCerita
#bianglalahijrah
Ini jodohku insyaAllah, doakan sakinah mawadah warahmah selalu.
Selalu banyak yang ajaib ya dari hal yang disebut sebagai jodoh ini. Begitu juga dengan sayaa
BalasHapusMama Indri, aku jadi kepo bagaimana kisahnya?
HapusBegitu banyak kisah menemukan jodoh yg berliku ataupun mulus semulu2ny dan semua memiliki pelajaran bagi kita yg mengetahuiny.. Bahagianua telah menemukan jodoh trbaik semoga sakinah mawadah warohmah kak.. Doakan saya yg masih dalam pencarian dan penantian hehe
BalasHapusTerimakasih doanya, semoga Marseli juga segera berjodoh. Sembari menunggu sang pangeran, mari memantaskan diri.
HapusAku belum berjodoh mbak. Kisahnya masih abu2
BalasHapusInsyaallah akan bertemu yang pas. Yang mampu saling melengkapi. Aamiin.
Hapus