Jalan yang dilalui hari ini bisa saja lebih mudah dari jalan yang
dilalui kemarin sore, tidak ada paku berserakan, tak ada kayu besar
menghalangi jalan.
Namun bisa saja besok, paku-paku, kayu-kayu kembali
menghalangi.
Atau malah dalam perjalanan kita malah bertemu dengan
hamparan lautan, yang pastinya harus di sebrangi. Tidak menutup
kemungkinan juga, pun tanpa jembatan, kita tetap bisa melaluinya.
Bagaimana jika seorang pangeran datang dengan kapal super mewahnya?
Atau
nenek tua yang meminta kita sejenak beristirahat di rumahnya?
Dan
ternyata si nenek dapat menyuhir lautan menjadi terbelah bareng sejenak
untuk kita seberangi?
Tidak ada yang tidak mungkin bukan?
Tidak ada yang tidak mungkin bukan?
Yang
pasti jalan-jalan itu terlalui. Entah hari ini ataupun esok hari. Atau
malah lusa? Bulan depan? Tahun depan?
Ya! Jalan-jalan itu. Mari tak berhenti untuk melewatinya.
Ya! Jalan-jalan itu. Mari tak berhenti untuk melewatinya.
***
Senja mempertemukanku dengannya, suara tegas terkesan sinis,wajah yang ... yah, begitulah, aku menganggapnya menyeramkan. Bagaimana tidak jika setiap saat, sebelum berjumpa dengannya, perutku mulas, dada bergemuruh. Begituluah dia. Dan seperti yang sudah-sudah, aku berusaha menerimanya. Menerima semua perlakuannya, dengan harapan besok lusa aku akan menjadi seseorang yang lebih tangguh, lebih sabar. Semoga.
***
Pagi buta. Pukul enam aku sudah meninggalkan rumah. Bertemu dengannya adalah kenyamanan yang berbeda. Mungkin karena dia begitu lembut. Ya, kau tentu tahu bagaimana pagi sejuk memeluk bumi. Mm ... pun di kota Daeng ini sebenarnya selalu panas.
Tentang suaranya, bagai angin yang menyentuh tubuh selagi panas. Membelai. Lembut! Tak ada suara tegas, sebaliknya gemulai bisikan-bisikannya menentramkan jiwa.Wajahnya? Jangan tanya, dia merawat dirinya. Teramat sangat menurutku. Bahkan jika kau melihatnya dari belakang, dengan jilbab yang menutupi kepalanya yang beruban, mungkin kau akan tertipu. Seorang gadis mungkin akan menari-nari dalam memorimu. Bisa saja bukan?
Sedang yang aku pikirkan adalah, mereka berbeda. Punya cara masing-masing. Pun berbeda, niat mereka sama. Membimbing ke arah yang lebih baik.
*Bersambung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah meninggalkan jejak :)