Walau
sudah lama tulisanku tidak dimuat Koran Harian Fajar, tidak lantas membuatku
patah hati lalu dendam kesumat. Mana bisa, kecintaanku pada dunia tulis sudah
mendarah daging, pun pasang surutnya juga tidak bisa dihindari. Nah, Koran
Fajarlah yang pertama kali menerima tulisan-tulisanku. Patutlah saya untuk
berterimakash bukan?
Dulu
(cieeh) bahkan sekarang, walau jarang, pertanyaan tentang cara mengirim ke
Koran yang terbit tiap hari ini biasa ditanyakan padaku. Aku jelaskan saja sebisaku.
Ada juga yang meminta agar aku menuliskan caranya, malah sempat dikatakan pelit
kalau tidak membagi resep ngirimnya. Weleh-weleh ... tidak ada niat pelit,
hanya keseringan malas menuliskannya.
Ehm!
Kepanjangan nih narasinya. Okelah, mari baca intinya.
Aku
pernah mendapat balasan dari Koran Harian Fajar, beberapa kali sih, namun untuk
kolom Budaya isi balasannya seperti ini:
Terima kasih atas
partisipasinya selama ini.
Kami tunggu karya-karya selanjutnya. Oya, kalau bisa cerpennya berkisah
tentang suatu tempat/adat/budaya/atau sesuatu dalam sebuah daerah/wilayah
yang bisa dibagi ke pembaca. Misalkan, cerita doe panaik, mantra pemikat
dara/ Ni tongko, Sobbu anja dan sebagainya. Trims
Kami tunggu karya-karya selanjutnya. Oya, kalau bisa cerpennya berkisah
tentang suatu tempat/adat/budaya/atau sesuatu dalam sebuah daerah/wilayah
yang bisa dibagi ke pembaca. Misalkan, cerita doe panaik, mantra pemikat
dara/ Ni tongko, Sobbu anja dan sebagainya. Trims
Dari
situ sudah tahu dong cerpen seperti apa yang diingnkan Kolom Budaya Fajar.
Pertama-tama,
kudu asli, bukan jiplakan, dan belum pernah dimuat di
media manapun (kalau ini sudah pada tahulah).
Kedua, di kolom Budaya cerpen yang dimuat berkisar pada tema
budaya, adat, tempat-tempat di sulawesi (misalnya), apa saja deh yang ada di
suatu tempat yang mengandung unsur kedaerahan. Kalau sudah muat yang satu ini,
Insyaallah dilirik.
Bisa sih tema lain tapi
jangan remaja, misal polit, keluarga, apa deh yang tren sekarang ini. Kalau Remaja tempatnya di sini http://nahlatulazhar-penuliscinta.blogspot.com/2014/05/cara-mengirim-ke-keker-koran-harian.html?showComment=1413380951870#c6663014846435000899
Ketiga, pun sudah yakin temanya sesui permintaan Koran Harian Fajar,
eyd, penggunaan tanda baca musti diperhatikan (kalau aku kebiasaan typo-nya
parah bin payah).
Kempat, maksimal tiga halaman. Jumlah kata maksimal 1000 (kalau tidak
salah, soalnya kalau aku ngga ngitung katanya melainkan halamannya)
Terakhir, kirim cerpen kamu ke alamat emailnya: budaya@fajar.co.id
Budaya@fajar.co.id atau budayafajar@gmail.com kirimmi coba kedua2nya
Gimana?
Sudah dapat ide?
Hoamm!
Aku justru ngantuk.
Semoga
karya-karyanya berjodoh dengan Koran Harian Fajar (Promosi be-nge-te).
Eh, ada yang terlupa.
Cerpen dimuatnya hari Minggu, seo ngrimnya paling lambat hari kamis getoh! Sip,
sip?
Hmm ... jadi, berapa halaman biasanya tulisan ta'?
BalasHapusBtw, makasih ya sudah berbagi :)
3 halaman Kak, ka memang maksimalnya segitu. Hehehe, ngga di posting di IIDN, ntar versi lengkapnya Nah Kak :)
HapusMakasih sudah mampir.
Makasih banget infox, Kak Nahla.... Sukses terus kak :)
BalasHapusMasama Hasvirah, makasih doanya dan karena sudah mampir :) semoga tulisannya dimuat Fajar.
HapusِAmiin :)
BalasHapusGood share sayang (y). Terima kasih :-D
BalasHapusWah ada kak Abby, makasih juga sudah mampir Kak :) Ditunggu karyanya di Koran itu (kedip2)
HapusKak,bisaji kalau kirim cerpen tapi tentang tempat wisata di indonesia?ataukah harus tentang tempat wisatanya sulawesi?
BalasHapusKurang tau dek, tapi kalau mengangkat Makassar akan lebih dilirik :) Tapi coba saja, kenapa tidak kan?
HapusSalam, apakah ada konfirmasinya via email jika dimuat?
BalasHapusNgga ada biasanya cek sendiri di korannya
Hapuskak, bagaimana cara mengecek kalw misy karya kita akan dimuat.
BalasHapusHehehe, beli korannya langsung Dik :)
HapusSebelumnya, terima kasih atas infonya.
BalasHapusBtw, kalau kirim ke cerpen di rubrik Budaya Fajar dapat honor juga ya?
Kalau iyya, biasanya berapa?
Ada dong, honor cerpennya 100, puisi 50, apresiasi 75 :)
Hapusada batasan umur ndak kak?
BalasHapusNgga ada dong :) malah keren kan kalau yang masih muda tulisannya sudah dimuat di koran
Hapuskalau kirim puisi ke fajar bagaimana caranya kak ?
BalasHapusbagaimana kalau saya mau mengirim berita tentang bati sosial mahasiswa apa caranya sama dengan diatas
BalasHapusKurang tahu jg ^^
HapusKurang tahu jg ^^
Hapusbagaimana kalau saya mau mengirim berita tentang bati sosial mahasiswa apa caranya sama dengan diatas
BalasHapusKak tau gak caranya liat cerpen yang di muat tahun 2015? Soalnya aku lgi nyari tulisan seseorang dan search di web fajar online gak nemu :( pliss
BalasHapusCieeeee... Kurang tau jg sih. Paling cari teman yg langganan koran Fajar terus minta dicariin ^^.
HapusKalau kirim karya puisi bisa gak ya?
BalasHapusBisa dong. ^^
HapusCaranya gimana Min?
HapusSy pernah ikut lomba menulis cerita rakyat dan kbetuln juara 1..bisa nggak sy kirim ke fajar...tp panjang critanya 10 hlman..
BalasHapusNgga bisa dong. Kan udah pernah dimuat ^^ alias udah pernah menang.
HapusNgga bisa dong. Kan udah pernah dimuat ^^ alias udah pernah menang.
HapusSy pernah ikut lomba menulis cerita rakyat dan kbetuln juara 1..bisa nggak sy kirim ke fajar...tp panjang critanya 10 hlman..
BalasHapusNgga bisa harus yg baru.
HapusKak, apa bisa tau cerita kita dimuat atau tidak tanpa beli korannya? Mohon dibalas
BalasHapusBisa dong, tinggal tanya teman yg langganan korannya.
HapusTerimakasih sudah berbagi
BalasHapusMaaf bertanya juga
Kalau mengenai honornya harus kita sendiri yg ngecek apa dihubungi sama pihak Fajar?
Dulu sih ngecek sendiri, k kantornya sendiri buat ambil. Ngga tau deh kalau sekarang sekarang. :)
Hapus