30 HRDC day 28: Mulai Bleng!

Serius. Memasuki puasa dua puluh ke atas, ide untuk menulis makin mandek. Belum lagi waktunya seakan tak ada. Tau tau hari berganti saja. Maksain diri buat nulis ini itu pun tak selancar awal awal Ramadhan. Semangatnya juga mulai kendor. Jangan tanya bagaimana tentang rasa bernama malas yang mulai menghantui. Kalau memang HP bawaannya liat ini itu saja, berselancar kemana mana lalu adek bangun, menulis pun tak jadi.

Apa lagi akhir akhir ini keluarga lagi pada sibuk, jadinya yang jagaian adek hanya saya tok. Bapaknya juga sibuk ngurusin urusan desa, kejar tayang biar liburnya bisa lega, tanpa gangguan. Kakek dan nenek adek juga tak bisa terlalu diganggu, sebab memasuki sepuluh malam terakhir Ramadhan, keduanya sudah berkomitmen untuk i'tikaf di masjid, kalau siang biasanya mereka istirahat. Yang biasa menggantikan ngejagain adek sejenak hanya adik adik, itu pun ngga lama, paling saat shalat, masak, mandi, atau kerjaan penting lainnya. Selebihnya adek nempel sama saya.

Maka apa kabar tulisan? Makin tak berisi mungkin. Ya, sejak awal memang begitu. Soalnya cuman nulis pengalaman pribadi dan orang sekitar, buat menuliskan tema tema berat ngga bisa juga. Dan sekarang makin bleng. Walaupun ada saat dimana ide juga berhamburan pengen di eksekusi. Tapi waktunya yang ngga pas. Giliran sudah luang adek tidur misalkan, eeee... Malah nyasar main game, atau liat Instagram, Facebook, ngonglrongin jualan teman, hasilnya ya tanpa hasil deh.

Maka tulisan kali ini seputar curhatan itu saja sih. Teman teman peserta HRDC bagaimana? Ngalamin yang saya alami ngga? Semoga tidak ya, cukuplah saya yang kebingungan.

Demikian setitik tinta. Kalau kata teman, istirahatnya demi kewarasan, kalau saya curhat demi kewarasan.

Madata, 28 Ramadhan 1440H
#Day28
#OneDayOnePost30HRDC
#WritingChallenge30HRDC
#30HariRamadhanDalamCerita
#bianglalahijrah
Sumber gambar: @beytal_4