Senin, 20 Januari 2014

Contoh-contoh Simulasi Kreatif

Pemanis boooo' :P
Contoh-contoh  Simulasi Kreatif
1.      Metode Role Playing
Metode Role Playing adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan siswa dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati. Permainan ini pada umumnya dilakukan lebih dari satu orang, hal itu bergantung kepada apa yang diperankan. Kelebihan metode Role Playing:
ü  Melibatkan seluruh siswa dapat berpartisipasi mempunyai kesempatan untuk memajukan kemampuannya dalam bekerjasama.
ü  Siswa bebas mengambil keputusan dan berekspresi secara utuh.
ü  Permainan merupakan penemuan yang mudah dan dapat digunakan dalam situasi dan waktu yang berbeda.
ü  Guru dapat mengevaluasi pemahaman tiap siswa melalui pengamatan pada waktu melakukan permainan.
ü  Permainan merupakan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi anak.

2.      Metode Demonstrasi
Demonstrasi adalah metode yang digunakan pada pengajaran manipulatif dan keterampilan, pengembangan pengertian, untuk menunjukkan bagaimana melakukan praktik-praktik baru dan memperbaiki cara melakukan sesuatu.
Menurut Nursidik (2002) Jenis metode demonstrasi sebagai berikut:
Ø  Metode Demonstrasi Cara:
Demonstrasi cara menunjukkan bagaimana melakukan sesuatu. Hal ini termasuk bahan-bahan yang digunakan dalam pekerjaan yang sedang dikerjakan, memperlihatkan apa yang dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya, serta menjelaskan setiap langkah pengerjaannya. Biasanya dapat diselesaikan dalam waktu yang relatif singkat dan tidak memerlukan banyak biaya.
Ø  Metode Demonstrasi Hasil:
Demonstrasi hasil dimaksudkan untuk menunjukan hasil dari beberapa praktik dengan menggunakan bukti-bukti yang dapat dilihat, didengar, dan dirasakan.
  • Kelebihan
  1. Demonstrasi menarik dan menahan perhatian
  2. Demonstrasi menghadirkan subjek dengan cara mudah dipahami
  3. Demonstrasi menyajikan hal-hal yang meragukan apakah dapat atau tidak dapat dikerjakan.
  4. Metode demonstrasi adalah objektif dan nyata.
  5. Metode demonstrasi menunjukkan pelaksanaan ilmu pengetahuan dengan contoh.
  6. Demonstrasi mempercepat penyerapan langsung dari sumbernya.
  7. Dapat membantu mengembangkan kepemimpinan lokal
  8. Dapat memberikan bukti bagi praktik yang dianjurkan.
  9. Melihat sebelum melakukan. Manfaat bagi siswa dengan melihat sesuatu yang dilakukan sebelum mereka harus melakukannya sendiri.

  • Kelemahan
  1. Demonstrasi yang baik tidak mudah dilaksanakan. Keterampilan yang memadai diperlukan untuk melaksanakan demonstrasi yang baik.
  2. Metode demonstrasi terbatas hanya untuk jenis pengajaran tertentu.
  3. Demonstrasi hasil memerlukan waktu yang banyak dan agak mahal.
  4. Memerlukan banyak persiapan awal.
  5. Dapat dipengaruhi oleh cuaca.
  6. Dapat mengurangi kepercayaan jika tidak berhasil
  7. Tidak mengalami langsung. Sebuah demonstrasi bukan merupakan pengalaman langsung bagi siswa kecuali mereka mengikuti dari awal, sebagai guru adalah menunjukkan langkah atau keterampilan.
  • Aplikasi dalam Pembelajaran
Sebagai seorang guru sebaiknya menggunakan teknologi dan media untuk membantu demonstrasi di kelas. Misalnya, menyiapkan video dari demonstrasi di depan kelas, menunjukkan ke seluruh kelas dan berbicara dengan siswa tentang apa yang mereka lihat. Hal ini berguna untuk melakukan demonstrasi sehingga guru tidak perlu melakukan demonstrasi dan panduan pengamatan mereka pada waktu yang sama.
 Hal ini sangat efektif dengan prosedur yang kompleks. Juga, guru dapat menggunakan objek aktual untuk demonstrasi; hanya memastikan bahwa setiap orang akan memiliki pandangan yang benar mengenai apa yang ditayangkan.
Demonstrasi dapat digunakan pada seluruh kelas, kelompok kecil, atau individu yang membutuhkan sedikit tambahan penjelasan tentang bagaimana melakukan suatu tugas.
Siswa dapat memberikan demonstrasi kepada kelas mereka pada keterampilan atau prosedur baru yang telah mereka pelajari. Sebagai contoh, seorang siswa yang sudah tahu cara untuk memindahkan foto dari kamera digital ke komputer dapat meminta untuk menunjukkan teman-temannya atau kepada seluruh kelas. Menggunakan peralatan yang tersedia dalam laboratorium kimia antarsiswa dapat menampilkan kepada seluruh kelas mengenai prosedur tertentu yang mereka gunakan dalam menyelesaikan tugas.
Demonstrasi dalam kerucut Dale berada pada urutan ke-4 setelah dramatisasi, pengalaman buatan, dan pengalaman langsung. Metode ini memberikan porsi waktu 70% milik pengajar/ guru dan 30% milik siswa.
3.      Metode Resitasi
Biasanya metode ini digabung dengan metode “Pemberian Tugas Belajar”, setelah anak mengerjakan tugas-tugasnya, kemudian melaporkan hasil kerjanya untuk dievaluasi oleh guru, sebelum mengerjakan tugas-tugas yang berikut.
Macamnya       : a. Laporan lisan
                          b. laporan tertulis.
  • Kelebihan metode resitasi :
  1. Pengetahuan yang anak didik peroleh dari hasil belajar sendiri akan dapat diingat lebih lama.
  2. Anak didik berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian mengambil inisiatif, bertanggung jawab dan berdiri sendiri.
  • Kelemahan metode resitasi :
  1. Terkadang anak didik melakukan penipuan dimana anak didik hanya meniru hasil pekerjaan temennya tanpa mau bersusah payah mengerjakan sendiri.
  2. Terkadang tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan.
  3. Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individual.


4.      Metode Eksperimen (Percobaan)
Metode eksperimen adalah metode pemberian kesempatan kepada anak didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan. Metode eksperimen merupakan suatu metode mengajar yang menggunakan alat dan tempat tertentu dan dilakukan lebih dari satu kali.Penggunaan teknik ini mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari dan menemukan sendiri berbagai jawaban atau persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri. Juga siswa dapat terlatih dalam cara berfikir yang ilmiah.
Sama halnya dengan metode-metode lainnya, metode ini juga memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing.
  • Kelebihan
  1. Metode ini dapat membuat anak didik lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya menerima kata guru atau buku.
  2. Memotivasi peserta didik untuk mengeksplorasi (menjelajahi) tentang ilmu dan teknologi.
  3. Dapat membina manusia yang dapat membawa terobosan-terobosan baru dengan penemuan sebagai hasil percobaan.
  • Kelemahan
  1. Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap anak didik berkesempatan mengadakan ekperimen.
  2. Memerlukan jangka waktu yang lama.
  3. Metode ini lebih sesuai untuk menyajikan bidang-bidang ilmu sains dan teknologi.
  4. Aplikasi dalam Pembelajaran

Prosedur eksperimen menurut Roestiyah (2001:81) dalam kutipan blog Martiningsih (2007) adalah :
  1. Perlu dijelaskan kepada siswa tentang tujuan eksprimen,mereka harus memahami masalah yang akan dibuktikan melalui eksprimen.
  2. Memberi penjelasan kepada siswa tentang alat-alat serta bahan-bahan yang akan dipergunakan dalam eksperimen, hal-hal yang harus dikontrol dengan ketat, urutan eksperimen, hal-hal yang perlu dicatat.
  3. Selama eksperimen berlangsung guru harus mengawasi pekerjaan siswa. Bila perlu memberi saran atau pertanyaan yang menunjang kesempurnaan jalannya eksperimen.
  4. Setelah eksperimen selesai guru harus mengumpulkan hasil penelitian siswa, mendiskusikan di kelas, dan mengevaluasi dengan tes atau tanya jawab.
  5. Dalam metode eksperimen, guru dapat mengembangkan keterlibatan fisik dan mental, serta emosional siswa. Siswa mendapat kesempatan untuk melatih ketrampilan proses agar memperoleh hasil belajar yang maksimal. Pengalaman yang dialami secara langsung dapat tertanam dalam ingatannya. Keterlibatan fisik dan mental serta emosional siswa diharapkan dapat diperkenalkan pada suatu cara atau kondisi pembelajaran yang dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan juga perilaku yang inovatif dan kreatif.
5.      Teileren
Teileren Method yaitu suatu metode mengajar dengan menggunakan sebagian-sebagian, misalnya ayat per ayat kemudian disambung lagi dengan ayat lainnya yang tentusaja berkaitan dengan masalahnya
6.      Global (Ganze Model)
Metode Global yaitu suatu metode mengajar dimana siswa disuruh membaca keseluruhan materi, kemudian siswa meresume apa yang dapat mereka serap atau ambil intisaridari materi tersebut.
7.      Peer Teaching Method
Peer Teaching Method adalah suatu sistem mengajar yang dilakukan oleh dua orang guru atau lebih, mengajar sejumlah anak yang mempunyai perbedaan-perbedaan baik minat, kemampuan maupun tingkat kelasnya.
Ciri-ciri Peer Teaching Method yang baik:
  1. Tiap anggota tim mempunyai pengertian dan pandangan yang searah tentang pengajaran yang akan dilakukannya.
  2. Cukup fasilitas yang diperlukan (ruangan, alat pelajaran) untuk kelompok-kelompok peserta didik.
  3. Masing-masing anggota tim mengambil bagian sesuai dengan minat dan kecakapannya dalam rangka keseluruhan pendidikan.
  4. Waktu tim bekerja diatur sebaik-baiknya sehingga tiap anggota mempunyai waktu yang cukup dan memungkinkan untuk mengadakan pertemuan-pertemuan diantara tim.
  5. Dapat mengelompokan peserta didik menurut minat kemampuannya masing-masing. Pengelompokan peserta didik hendaknya tidak terlalu besar, berkisar antara tiga atau lima orang.
  6. Tugas-tugas yang haris diselesaikan peserta didik janganlah terlalu sukar, etapi harus menarik dan mendorong peserta didik belajar dan menyelesaikannya.
  • Jenis-jenis team teaching:
  1. Team Teaching yang didasarkan atas mata pelajaran untuk kelas-kelas yang pararel. Misalnya pengajaran bahasa indonesia yang diberikan oleh dua orang guru untuk kelas IIIA dan IIIB. Guru yang seorang memberikan tata bahasa dan mengarang sedangkan guru yang lainnya mengajarkan kesusastraan dan puisi.
  2. Team Teaching yang mendasarkan atas mata pelajaran untuk kelas yang berbeda tingkatannya. Misalnya Bahasa Indonesia untuk kelas I dan II atau kelas III dan IV. Guru membuat tugas yang memungkinkan dapat dipilih peserta didik sesuai dengan kemampuan dan kecepatan peserta didik.
  3. Team Teaching yang didasarkan atas masalah-masalah yang dihadapi peserta didik, misalnya “menjernihkan air”. Prinsipnya sama saja dengan pengajaran unit. Pelaksanaannya dilakukan oleh bebrapa guru atas tanggung jawab bersama.
  4. Team tanpa kelas. Pada sekolah tanpa kelas terdapat ruang-ruang kerja seperti, ruang IPA, Bahasa, Sosial Studi, Musik, Olahraga, Kerajinan tangan, dan lain-lain. Pada tiap-tiap runag itu terdapat tugas-tugas yang harus diiselesaikan menurut minat dan kemampuan peserta didik masing-masing. Peserta didik mempunyai daftar tugas masing-masing yang harus diselesaikan pada waktu tertentu. Anak lulus atau tamat sekolah bila ia telah menyelesaikan tugas dengan baik.
  • Kelebihan Team Teaching
  1. Persiapan dan perencanaan mengajar lebih lengkap bila dikerjakan oleh team yang kompak dan penuh tanggung jawab.
  2. Bila salah seorang guru tidak dapat mengajar tidak perlu ada pembebasan kelas. Guru yang lainnya dapat melanjutkan pelajaran menurut rencana yang ditetapkan bersama.
  3. Guru-guru saling membantu bila diantara mereka (anggota) ada yang kurang memahami salah satu mata pelajaran.
  4. Anak-anak memperoleh sumber dan bahan pelajaran dari beberapa orang yang berbeda kecakapannya.
  5. Anak memilih dan melakukan tugas sesuai dengan minat dan kecakapan belejar masing-masing.
  6.  Team teaching memberi kesempatan terhadap ornag-orang yang mempunyai kecakapan khusus yang tidak mempunyai profesi guru, tetapi mau membantu guru mengajar.
  • Kekurangan Team Teaching
  1. Sukar membentuk suatu team yang kompak. Kadang-kadang dominasi kecakapan masing-masing guru sukar dihilangkan.
  2. Menciptakan dan mengatur organisasi kelas yang fleksibel yang memerlukan pemikiran yang cukup berat.
  3. Pimpinan kelompok yang kurang kuat, tidak dapat mengkoordinir usaha-usaha bersama. Team mudah kembali kepada kerja individual sehingga tanggung jawawb kelompok teabaikan.
  4. Kadang-kadang guru yang tidak mendapat giliran tugas mengajar tidak mengunakan waktunya untuk membuat persiapan dan perencanaan yang baik tetapi memandangnya sebagai waktu istirahat.
  5. Team dapat merugikan peserta didik bila didasarkan atas pertimbangan ekonomis, misalnya menggabungkan peserta didik/kelas supaya sedikit waktu giliran mengajar.
8.      Inquiry (Menemukan)
Pembelajaran inquiry adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analisis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa. Strategi pembelajaran ini sering juga dinamakan strategi heuristik, yang berasal dari bahasa Yunani yaitu heuriskein yang berarti “saya menemukan”. Strategi pembelajaran inquiry merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada siswa (student centered approach). Dikatakan demikian karena dalam strategi ini siswa memegang peran yang sangat dominan dalam proses pembelajaran.
  • Kelebihan metode inquiry:
  1. Strategi pembelajaran inquiry merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih bermakna.
  2. Dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka. 
  3. Strategi pembelajaran inquiry merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.
  4. Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata, artinya siswa yang memiliki kemampuan belajar baik tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar.
  • Kelemahan metode inquiry:
  1. Jika strategi pembelajaran inquiry sebagai strategi pembelajaran, maka akan sulit terkontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
  2. Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran karena terbentuk dengan kebiasaan siswa dalam beljar. 
  3. Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan. 
9.     Picture and Picture
Picture and Picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan / diurutkan menjadi urutan logis.
·         Langkah-langkah:
1.      Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
2.      Menyajikan materi sebagai pengantar.
3.      Guru menunjukkan / memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi.
4.      Guru menunjuk / memanggil siswa secara bergantian memasang / mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis.
5.      Guru menanyakan alas an / dasar pemikiran urutan gambar tersebut.
6.      Dari alasan / urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep / materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.
7.      Kesimpulan / rangkuman.

·         Kebaikan:
1.      Guru lebih mengetahui kemampuan masing-masing siswa.
2.      Melatih berpikir logis dan sistematis.
3.      Kekurangan:Memakan banyak waktu. Banyak siswa yang pasif.

Kesimpulan: Dalam mencapai tujuan pembelajaran, seorang guru dituntut untuk memiliki kemampuan serta kreativitas dalam mengajar. Dengan menggunakan metode pembelajaran yang tepat maka diharapkan tujuan tersebut dapat tercapai. Dalam menerapkan berbagai macam metode pembelajaran, terdapat beberapa prinsip yang dapat menjadi pertimbangan guru dalam memilih metode mana yang lebih tepat, diantaranya:
  1. sifat dari pelajaran
  2. Alat-alat yang tersedia
  3. Besar atau kecilnya kelas
  4. Tenpat dan lingkungan
  5. Kesanggupan guru
  6. Banyak atau sedikitnya bahan
  7. Tujuan mata pelajaran itu sendiri.
http://ikfarputriasrukhan.blogspot.com/2012/09/macam-macam-metode-pembelajaran.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah meninggalkan jejak :)