Kamis, 30 Mei 2019

30 HRDC day 25: KePuTuSaN

Hari seakan melambat. Bukan lebay, tapi rasa takut mulai menghantui. Bagaimana rasanya? Sakitkah? Sakit mana sama melahirkan normal? Maka jadilah saya penjelajah google, mencari tahu tentang oprasi sesar. Tentang bagaimana prosesnya, bagaimana menghadapinya, dan lain lain.

"Jangan stres," ini kata dokter, kata keluarga. Pun sudah diwanti-wanti wanti begitu, tetap saja kepikiran, beban banget pokoknya.

Jangan tanya tentang usaha lahirann normal. Dari jalan pagi, naik turun tangga berkali-kali, senam hamil, loncat-loncat, makan nanas, dan lain lain sudah dilakoni. Tak putus putus berdoa semoga bisa lahiran normal. Tapi nyatanya ....

Senin pagi tanggal 21 Januari 2018, siang itu jadi siang yang tegang. Saya ditemani suami dan adik ipar ke RS, mau mengecek perkembangan dedek di perut adakah kemajuan. 

"Ibu, air ketubannya semakin berkurang. Berat bayinya 3,4. Kalau ibu tunda lagi buat SC, bahaya untuk bayinya."
Degh!!!
"Kalau ibu masuk RS hari ini, besok bisa operasi, kalau besok lusa dioperasi. Tapi baiknya secepatnya, karena air ketubannya semakin berkurang."

Sumpah!!! Badan lemmes rasanya. Tulang tulang seakan lepas. Berusaha tetap senyum, kuat, tapi toh mungkin muka langsung pucat dengar semua itu. 

"Tapi masih bisa pulang dulu kan Bu? Diskusi sama keluarga?" suara suami saya mewakili. Mana sanggup saya bersuara.
"Boleh pak, kalau misal bisa, sore ini bisa masuk RS."
Kami pulang. Untuk sebuah keputusan.

Madata, 25 Ramadhan 1440H
#Day25
#OneDayOnePost30HRDC
#WritingChallenge30HRDC
#30HariRamadhanDalamCerita
#bianglalahijrah
Gambar by: @beytal_4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah meninggalkan jejak :)