Minggu, 26 Februari 2017

Menunggu Apa yang Enak?

9 Februari 2016

Hari ini judulnya benar benar menunggu. Menunggu jemuran kering dikarenakan hujan terus menerus turun.
Lanjut menunggu jam ngajar yang berakhir dengan sedikit terlambat.
Setelah itu menunggu kabar teman yang rumahnya mau didatangi buat nginap.
Nunggu teman yang juga mau nginap bareng tapi ada agenda lain dulu, dan ujungnya katanya batal nginap, tapi akhirnya jadi nginap juga.
Setelah itu menunggu lagi, menunggu teman buat berangkat bareng ke tempat nginap. Oh punggung alangkah baik jika ia mau kompromi tapi bebannya berat sekali. Jadi semakin lama menunggu itu terasa. Juga perut.... Masyaallah rintihannya tak terdengar tapi menusuk hingga ngilu segala raga.
Teman datang. Kita berangkat. Sampai di tujuan, teman yang rumahnya mau ditempati menginap meminta untuk menunggu di sekitar pasar. Ya! Menunggu lagi. Saat si empunya Rumah datang lagi lagi harus menunggu si teman dan satunya lagi ke pasar buat belanja bahan dapur. Ah.... Menunggu. Alangkah tidak enak dia.

Maka, tak usahlah kita buat yang lain terlalu lama menunggu. Sebab menunggu butuh stok sabar super duper, dan kebanyakan kita tak punya itu. Terutama aku dan perutku.

Lalu menunggu apa yang enak?
Uang masuk rekening? Nunggu juga kan?

Jodoh?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah meninggalkan jejak :)