Sebisa mungkin menahan sakit dan tidak
mengeluh karenanya. Sebisa mungkin tak menyebabkan orang lain kerepotan dengan
adanya diriku di sekitar mereka (kecuali orang tua yang selalu kurepotkan tentu
saja). Namun ternyata ‘sebisa mungkin’ itu berubah petaka suatu waktu. Malah kadang-kadang karena ‘sebisa’ itu orang
malah tak menganggap keberadaanku, sebagai seseorang mungkin. Karena sebisa
mungkin menahan sakit pula, seakan aku selalu sehat tanpa pernah merasakan
sakit. Hah ... benarkah begitu? Aku hanya merasakannya di hati, kepala,
belakang, hah ... dan karena sebisa itu pula aku mengganjar diriku sendiri. Tanpa
sepengetahuan yang lain.
Ya! Sebisa mungkin menahan sakit tanpa
mengatakannya berubah petaka hari ini. aku dan diriku berharap, besok masih
bisa terbangun. Besok ... bisakah?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah meninggalkan jejak :)