Minggu, 30 November 2014

Sebisa Mungkin: Petaka-Ku

Sebisa mungkin menahan sakit dan tidak mengeluh karenanya. Sebisa mungkin tak menyebabkan orang lain kerepotan dengan adanya diriku di sekitar mereka (kecuali orang tua yang selalu kurepotkan tentu saja). Namun ternyata ‘sebisa mungkin’ itu berubah petaka suatu waktu.  Malah kadang-kadang karena ‘sebisa’ itu orang malah tak menganggap keberadaanku, sebagai seseorang mungkin. Karena sebisa mungkin menahan sakit pula, seakan aku selalu sehat tanpa pernah merasakan sakit. Hah ... benarkah begitu? Aku hanya merasakannya di hati, kepala, belakang, hah ... dan karena sebisa itu pula aku mengganjar diriku sendiri. Tanpa sepengetahuan yang lain.
Ya! Sebisa mungkin menahan sakit tanpa mengatakannya berubah petaka hari ini. aku dan diriku berharap, besok masih bisa terbangun. Besok ... bisakah?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah meninggalkan jejak :)