Kamis, 20 November 2014

Istri yang Baik Itu Seperti ...



Aku belum menjadi seorang istri tapi ingin menjadi seorang istri. Bukankah dengannya agama akan tergenapkan? Karena alasan belum menikah, tentunya belum banyak hal yang bisa aku utarakan perihal menjadi istri yang baik itu seperti apa. Makanya, aku hanya akan memaparkan istri yang baik menurut pandangan mataku terhadap orang di sekitarku, Ibuku, Nenekku, dan tanteku.
Istri yang baik itu seperti Ibuku.
Kenapa Ibuku? Beliau panutanku. Mungkin Ibuku dari luar adalah sosok yang biasa saja, pun begitu anaknya tentu akan memandangnya dengan nilai-nilai plus bukan?
Ibuku yang sederhana tidak banyak menuntut. Sampai saat ini aku tidak melihat Ibu menuntut banyak hal pada Bapak. Ibu selalu mengikuti kata suaminya (Bapakku) , Yang marahnya tidak pernah lama, yang tidak mengumbar keadaan keluarga di depan banyak orang. Bahkan aku tidak pernah melihat Ibu bertengkar dengan Bapak. Sekalipun. Aku sangat menjaminnya. Ibuku adalah pelengkap untuk Bapakku, sebagaimana Bapakku adalah penyempurna untuk ibuku.
Istri yang baik seperti Nenekku.
Nenek di mataku adalah salah satu sosok yang perkasa. Hidup dari zaman penjajahan. Nenek banyak berkisah tentang kehidupannya di masa lalu. Salah satunya tentang bagaimana ia dijodohan. Nenek yang saat itu menikah di usia muda dengan seorang duda.
Nenek adalah sosok perkasa yang bersama suaminya berusaha mengantarkan anak-anaknya pada jalan hidup yang lebih baik. Panjang ceritanya jika harus kukisahkan tentang Nenek yang tangguh. Dalam mencari nafkah dan mendidik anak-anaknya. Memgang dua peranan sekaligus, mendidik dan mencari nafkah.
Istri yang baik seperti Tanteku.
Tanteku adalah wanita bijak, penyayang, dan sangat sabar. Bijak karena petuah-petuah dan sikapnya saat menghadapi masalah. Tanteku seorang guru yang menurutku pendidik yang luar biasa. Hal tersebut tentu saja telah diterapkannya di dalam keluarganya sendiri. Tanteku mengantarkan anak-anaknya pada kesuksesan. Ia juga sangat sabar pun telah ditinggal oleh sang suami. Tanteku tetap melanjutkan hidup, bahkan berusaha untuk semakin baik lagi, semakin dekat dengan Pencipta, anak-anaknya, dan seluruh keluarga.
Masih banyak yang tidak tampak oleh mataku sebenarnya, namun untuk saat ini  itulah pendapatku menurut kacamata pengamatanku sendiri. Mungkin akan bertambah jika kelak aku merasakan sendiri bagaimana menjadi seorang istri yang baik, pelengkap untuk suami.
Aku melihat, aku mendengar, aku membaca, aku ingin seperti mereka.

Tulisan ini diikutkan Gaveaway Istri yang Baik
 

10 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  2. Isteri yang baik itu...
    ya, semoga salah satunya dirimu Na. hehehe..
    sukses ya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin, kita juga kak, semoga lekas menjadi istri dan semoga menjadi istr yang baik Aamiin :)

      Hapus
  3. Suka ini: "Ibuku adalah pelengkap untuk Bapakku, sebagaimana Bapakku adalah penyempurna untuk ibuku."

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jangan2 aku pernah mendengar darimu ya Kak, heheh perekam yang baik ka kan? hehehe makasih telah mampir :)

      Hapus
    2. Ada yang terlupa Kak, semoga kelak memiliki istri yang baik.

      Hapus
  4. Terima kasih ya Nahla sudah ikutan ..... jangan lupa daftar di link http://www.mugniar.com/p/link-favorit.html :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sip Kak, telatku daftar padahal kemarinnyapi kubuat hehe

      Hapus
  5. Saya mau coba ikut juga deh kalau gitu :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ikutanmi Kak, istri yang bak versi laki-laki yang belum nikah hehehe

      Hapus

Terimakasih telah meninggalkan jejak :)