Aku belum menjadi seorang istri tapi
ingin menjadi seorang istri. Bukankah dengannya agama akan tergenapkan? Karena alasan
belum menikah, tentunya belum banyak hal yang bisa aku utarakan perihal menjadi
istri yang baik itu seperti apa. Makanya, aku hanya akan memaparkan istri yang
baik menurut pandangan mataku terhadap orang di sekitarku, Ibuku, Nenekku, dan tanteku.
Istri yang baik itu seperti Ibuku.
Kenapa Ibuku? Beliau panutanku. Mungkin Ibuku
dari luar adalah sosok yang biasa saja, pun begitu anaknya tentu akan
memandangnya dengan nilai-nilai plus bukan?
Ibuku yang sederhana tidak banyak
menuntut. Sampai saat ini aku tidak melihat Ibu menuntut banyak hal pada Bapak.
Ibu selalu mengikuti kata suaminya (Bapakku) , Yang marahnya tidak pernah lama,
yang tidak mengumbar keadaan keluarga di depan banyak orang. Bahkan aku tidak
pernah melihat Ibu bertengkar dengan Bapak. Sekalipun. Aku sangat menjaminnya. Ibuku
adalah pelengkap untuk Bapakku, sebagaimana Bapakku adalah penyempurna untuk
ibuku.
Istri yang baik seperti Nenekku.
Nenek di mataku adalah salah satu sosok
yang perkasa. Hidup dari zaman penjajahan. Nenek banyak berkisah tentang
kehidupannya di masa lalu. Salah satunya tentang bagaimana ia dijodohan. Nenek yang
saat itu menikah di usia muda dengan seorang duda.
Nenek adalah sosok perkasa yang bersama
suaminya berusaha mengantarkan anak-anaknya pada jalan hidup yang lebih baik.
Panjang ceritanya jika harus kukisahkan tentang Nenek yang tangguh. Dalam mencari
nafkah dan mendidik anak-anaknya. Memgang dua peranan sekaligus, mendidik dan
mencari nafkah.
Istri yang baik seperti Tanteku.
Tanteku adalah wanita bijak, penyayang,
dan sangat sabar. Bijak karena petuah-petuah dan sikapnya saat menghadapi
masalah. Tanteku seorang guru yang menurutku pendidik yang luar biasa. Hal tersebut
tentu saja telah diterapkannya di dalam keluarganya sendiri. Tanteku
mengantarkan anak-anaknya pada kesuksesan. Ia juga sangat sabar pun telah
ditinggal oleh sang suami. Tanteku tetap melanjutkan hidup, bahkan berusaha
untuk semakin baik lagi, semakin dekat dengan Pencipta, anak-anaknya, dan
seluruh keluarga.
Masih banyak yang tidak tampak oleh
mataku sebenarnya, namun untuk saat ini itulah pendapatku menurut kacamata
pengamatanku sendiri. Mungkin akan bertambah jika kelak aku merasakan sendiri
bagaimana menjadi seorang istri yang baik, pelengkap untuk suami.
Aku melihat, aku mendengar, aku membaca,
aku ingin seperti mereka.
Tulisan ini diikutkan Gaveaway Istri yang Baik
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusIsteri yang baik itu...
BalasHapusya, semoga salah satunya dirimu Na. hehehe..
sukses ya :)
Aamiin, kita juga kak, semoga lekas menjadi istri dan semoga menjadi istr yang baik Aamiin :)
HapusSuka ini: "Ibuku adalah pelengkap untuk Bapakku, sebagaimana Bapakku adalah penyempurna untuk ibuku."
BalasHapusJangan2 aku pernah mendengar darimu ya Kak, heheh perekam yang baik ka kan? hehehe makasih telah mampir :)
HapusAda yang terlupa Kak, semoga kelak memiliki istri yang baik.
HapusTerima kasih ya Nahla sudah ikutan ..... jangan lupa daftar di link http://www.mugniar.com/p/link-favorit.html :)
BalasHapusSip Kak, telatku daftar padahal kemarinnyapi kubuat hehe
HapusSaya mau coba ikut juga deh kalau gitu :)
BalasHapusIkutanmi Kak, istri yang bak versi laki-laki yang belum nikah hehehe
Hapus