Kamis, 11 April 2013

CaBu 1: Mengharapmu Semata


Cerita berlanjut ...

24 april 2011
Aku heran dengan pengungkapan rasa sayang laki-laki, tiba-tiba, begitu mudah. Aku ingat malam itu seorang teman sekelas tak aku duga menyatakan sukanya padaku. Awalnya aku abaikan, tap ia terus saja mendesak. Aku bilang saja aku suka seseorang, dan menunggunya. Setelahnya perkara selesai, ia bilang, kenapa tidak bilang dari tadi. Aku yakin ada sebuah permainan yang ia mainkan di belakangku.
Paginya aku bercerita padanya, kebetulan hari itu hari jumat. Aku tak menyangka ia bakalan menelvon, aku memang menghapus nomornya. Tapi tetap saja nomor terakhir tak aku lupakan, lagi pula suaranya langsung aku kenali. Seperti biasa .... lembut.
Tak lupa aku ceritakan kejadian semalam padanya dan juga kata-kataku yang “Sedang menunggu seseorang.”  Tak menyangka ia tak mempermasalahkannya. Ia bilang jika ada yang mengajak pacaran jangan diterima, namun jika ajakan nikah diterima saja selama agamanya bagus. Sayangnya saat ini aku ingin menunggunya, jadi biarkan saja. Entah kapan lagi kita bertemu. Namun saat itu terjadi aku berharap aku sudah bisa menguasai debaran di dadaku. Tak kaku lagi berbicara padamu. Semoga aku siap untuk itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah meninggalkan jejak :)