Cerita berlanjut ...
24
april 2011
Aku heran dengan pengungkapan rasa sayang laki-laki, tiba-tiba, begitu
mudah. Aku ingat malam itu seorang teman sekelas tak aku duga menyatakan
sukanya padaku. Awalnya aku abaikan, tap ia terus saja mendesak. Aku bilang
saja aku suka seseorang, dan menunggunya. Setelahnya perkara selesai, ia
bilang, kenapa tidak bilang dari tadi. Aku yakin ada sebuah permainan yang ia
mainkan di belakangku.
Paginya aku bercerita padanya, kebetulan hari itu hari jumat. Aku
tak menyangka ia bakalan menelvon, aku memang menghapus nomornya. Tapi tetap
saja nomor terakhir tak aku lupakan, lagi pula suaranya langsung aku kenali. Seperti
biasa .... lembut.
Tak lupa aku ceritakan kejadian semalam padanya dan juga
kata-kataku yang “Sedang menunggu seseorang.” Tak menyangka ia tak mempermasalahkannya. Ia
bilang jika ada yang mengajak pacaran jangan diterima, namun jika ajakan nikah
diterima saja selama agamanya bagus. Sayangnya saat ini aku ingin menunggunya,
jadi biarkan saja. Entah kapan lagi kita bertemu. Namun saat itu terjadi aku
berharap aku sudah bisa menguasai debaran di dadaku. Tak kaku lagi berbicara
padamu. Semoga aku siap untuk itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah meninggalkan jejak :)