Ia benar-benar tahu dirinya telah usai dengan sang
tuan tersebut. Aku pun merasa bersyukur karenanya.
4
agustus 2011
Aku senang sekarang bisa mengetahui kebenaran tentangmu dari
mulutmu langsung, walau menyakitkan aku menerimanya, aku bersyukur bisa
mengendalikan hetiku. Memang tak sebaik yang aku fikirkan, namun aku ekan tetap
berusaha menjalaninya. Beberapa hari terakhir kau memang kembali hadir dan
jujur aku tak menyangkanya, terakhir malah aku berharap akan memebencimu.
Sms-smsmu
kembali datang, tahu apa yang aku fikirkan tentangmu “Teori jalan amalan
ternyata nyerempet juga.” Ngga apa-apakan aku beranggapan begitu. Kenyataannya
mungkin beda dengan yan kau alami, tapi tetap saja kata-katamu dulu tuk tidak
mendekati api malah kau sendiri yang mendekatinya. Ketika tulisanku tentang
pacaran kau baca dan komentari aku fikir kau mengatakan hal yang tak mungkin
kau lakukan, tapi ternyata kenyataanya beda.
Benarkah demikian?
Itu hanya kesimpulanku semoga kenyataannya tidak demikin, tapi
tetap aku sudah memintamu jangan pernah menghubungiku lagi, alasannya simple saja,
aku ngga mau terus-terusan mengotori hatiku yang aku sangat tahu sudah sangat
kotor sebenarnya. Ak harus berbenah, termasuk berbenah hati, membenahi
sobekan-sobekan yang entah sudah berapa banyak. Begitulah tuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah meninggalkan jejak :)