Kamis, 13 September 2012

3M


Assalam...

3M yang dimaksud bukanlah, mengandung, melahirkan,  dan menyusui plus membesarkan namun yang dimaksud di sini adalah seperti yang sudah sering kita dengar dari uztadz yang sering terlihat di TV, yakni A a Gym. Nah kata beliau, 3M itu adalah: mulai dari  diri sendiri, mulai dari yang kecil-kecil, dan mulai saat ini (dari sekarang).
Mengapa 3M ini penting? Sebab sangat tepat sasaran jika diterapkan dalam kehidupan kita selaku ummat islam. Seperti mulai dari diri sendiri. Fakta yang ada saat ini kebanyakan dari kita hanya pintar berbicara saja, sama juga dengan memerintah tanpa melihat diri pribadi sendiri apakah telah melakukan apa yang telah kita perintahkan.
Contohnya saja, saat orang tua memerintahkan anaknya untuk shalat, tapi sang anak ini malah wtak dapat contoh dari orang tuanya untuk menyegerakan shalat, nah padahal seharusnya orang tualah yang terlebih dahulu memberikan contoh kepada anak-anaknya. Disinilah letak krisis contoh yang baik bagi generasi ummat Islam.
Memulai sesuatu yang bernilai positif, atau segala sesuatu yang diridhai Allah SWT haruslah dari diri sendiri. Mengapa hal ini penting, sebab jika hal-hal baik mulai kita lakukan dimulai dari diri kita pribadi maka yang mendaatkan manfaatnya adalah diri kita juga. Selain itu senantiasa akan bernilai pahala.
Selanjutnya mulai dari yang kecil-kecil. Jika kita lihat saat ini, manusia lebih suka cara cepat. Inginnya langsung ‘WAW’ saja, dalam istilah sinetronnya ‘DOBLE WAW’. Kita kadang lupa ad proses yang musti dilalui.
Kaitannya dengan memulai dari yang kecil-kecil yaitu amalan apa pun itu jika kita tak bisa melaksanakan yang berat-berat misalnya bersedekah, shalat malam dll maka ada amalan-amalan lain yang lebih mudah yang tentunya bisa kita lakukan. Tak mampu bersedekah dengan harta, dengan senyuman pun jadi. Tak bisa bangun tengah malam, shalat duha pun jadi. Jadi kesimpulannya memulai dengan hal-hal yang kecil pun bisa. Hal ini juga berlaku dalam kehidupan sehari-hari kita, dalam mencari nafkah juga.
Yang terakhir mulai dari sekarang. Penyakit masyarakat Indonesia adalah banyak menunda, sehingga saat ini budaya ngaret atau terlambat sudah dianggap lumrah terjadi. padahal sudah jelas firman Allah SWT. Dalam Al Qur’an surah: Al Ashr, bahwa orang-orang yang lalai dalam waktu akan merugi. Baik di dunia ini terlebih di akhirat kelak.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah meninggalkan jejak :)