Selasa, 17 Juli 2012

Galau dan Cinta

15 Juli 2012

Galau identik dengan cinta kan?
tapi kali ini galauku berbeda, sungguh. Ingin rasanya melangkah pergi, menjauh dari tempat yang menyesakkan dada ini. Aku lelah, sangat. Hingga tanpa sadar aku mengutuki nasibku sendiri. Salahkah? Itu lagi pertanyaan yang muncul. Beberapa bulan yang lalu perasaan itu juga yang  aku rasakan. Dan kini sekali lagi.
Jika perbandingang begitu penting sudah akuu lakukan sejak dulu. Hingga aku mencoba bertahan. Tapi di lain sisi, hatiku perih merintih memohon perubahan. Apa daya!!! Aku hanya aku, masih sama tak bisa menopang diri sendiri. Masih bergantung pada pintu yang kokoh. Ah! Apa lagi kini?
Sekali lagi sesak merajai. Jika tak menengok keadaan keluargaku, adik-adikku yang kesemuanya sudah mulai bersekolah ingin rasanya aku mengeluarkan beban berat ini. Jika ada yang mengatakan itu tak seberapa, mungkin iya. Tapi bagiku cukup menyiksa. Jika aku  sering kali luka dan bernanah, berdarah hingga ngilu tak tertahan, itu tak seberapa dibandingkan jika hati yang mulai sesak.
Yang ada ingin mengakhiri helaan nafas. Lantas bisakah. Sedangkan aku, pun kau sama-sama tahu. Itu sangat dibenci Tuhan. Memikirkannya saja aku sudah merinding. Tapi benar, aku sedang berada di ambang kegelisahan jiwa.
Kemana arah tulisan ini? Entahlah, aku selalu berusaha menyembunyikannya. Pun aku rasa mustahil, ada saja orang yang mengerti.
Sekali lagi, jika kau kata itu tak seberapa, mungkin iya! Namun bagiku cukup menguras emosi. Hingga aku berpikir untuk berlari. Pergi dan tak menolah lagi. Walau aku sangat tahu itu tak akan terjadi sebab, tak ada tempat yang akan kutuju.
Aku hanya akan bertanya padaNya. Aku harus bagaimana?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah meninggalkan jejak :)