Sepenggal kisah
Bosan. Dari kemarin dia
ngga terlihat di bangku itu. Taman punggungnya tak aku hinggapi. Ke mana dia?
Apa aku tanyakan saja pada kumbang lain. Loh..loh.. jangan duduk di situ! itu
tempat pujaan hatiku.
“Kalau diperhatikan matamu sembab
Ra?”
“Kamu
belum dapat kabar yah?”
Dasar,
disuruh pindah juga, malah cerita. Menyebalkan, tidak ada tempat lain apa.
“Apa? Zein mengalaminya?”
Hei...
kenapa malah menyebut nama kekasihku?
“Iya,
Ta. Aku juga tidak percaya.”
“Tepat kemarin sore saat menjemput
adkinya ia mengalami kecelakaan itu.”
APA!!! TIDAK....
Sang kembang
layu seketika. Taman ikut menangis bersama melati.
Oh, tak akan ada lagi yang menyiramiku penuh
perhatian dan cinta.
Kembali ia terngungu.
Zein, laki-laki sangat suka bunga melati. Taman dengan sebuah
kembang melati itu sudah seperti miliknya. Tak sekalipun dalam sehari ia
melewatkan kebersamaannya dengan melati putih. Hingga akhirnya...
Melati berbisik lirih...
Kekasihku...peitik dan
baawa aku bersamamu, menemani perjalanan terakhirmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah meninggalkan jejak :)