Senin, 20 Mei 2019

30 HRDC day 15: Diary Mantan (bag.4) Perjalanan Cinta episode 1

Cinta. Seperti namanya rasa yang tak jarang menghinggapi hatinya adalah cinta. Pada sesiapa yang membuatnya terkagum kagum. Bukan soal wajah semata. Alasannya mungkin , yang membuatnya kagum adalah, kepintaran orang itu, kelainan orang itu, sikap mereka yang santun. Mereka? Ya, Cinta tak hanya jatuh sekali, namun beberapa kali.
.
.
.
Cinta duduk di bangku paling depan. Seorang gadis yang lain pun duduk di sampingnya. Kertas tes pun dibagikan pengawas tes. Hari itu Cinta ditemani ayahnya ikut ujian masuk SMP. Sudah sejak pagi mereka berangkat dari rumah. Cinta sendiri sangat gugup, soalnya tak satupun dari peserta ujian yang dia kenal.
Ujian selesai, saatnya ujian mengaji. Cinta dan peserta lain menunggu di luar ruangan. Ramai suasananya. Diam diam cinta memandangi peserta lain. Dia iri melihat beberapa peserta yang sudah punya teman saja. Sedang dia seorang diri. Cinta paling malu untuk memulai sebuah perkenalan. Di tempat baru pula.
Degh!
Tatapan Cinta bertemu sepasang mata. Seorang peserta ujian lain, menatapnya, lama, lalu tersenyum pada Cinta. Wajah Cinta memerah. Pura pura dilemparkan pandangannya ke tempat lain. Pun akhirnya kembali mencari wajah orang yang menatapnya. Degh! Orang itu ternyata masih menatapnya, dengan senyum yang semakin lebar.
.
.
.
Pengumuman hasil ujian sudah di tempel di beberapa dinding sekolah. Cinta dan ayahnya mencari nama Cinta. Walau pada awalnya Cinta tidak berharap untuk lulus di tempat itu, dia sebenarnya memilih sekolah lain, dimana dia bisa berkumpul dengan teman temannya. Sedang di sekolah itu, Cinta tak mengenal siapapun. Cinta sebenarnya tetap berharap namanya ada di kertas pengumuman, dia merasa akan malu jika sampai tidak lolos.
"Hore!!! Aku peringkat dua!" Seseorang berteriak histeris di samping Cinta.
"Aduh, harusnya nomor satu. Siapa sih yang ngalahin aku?" suara orang tersebut kembali terdengar.
Oh, orang itu ternyata yang tadi menatapnya, yang dengan manis tersenyum pada Cinta. Mata cinta dengan cepat menatap hasil pengumuman, mencari sebuah nama, nama orang itu, nomor dua. Rezki. Namanya Rezki.
"Nak, Ayah sudah liat namamu, nomor sebelas."
Ayah Cinta memecah konsentrasi Cinta. Ia sampai lupa mencari namanya sendiri. Sampai lupa kalau dia juga tengah mencari namanya. Sebelum akhirnya mengikuti langkah Ayahnya, Cinta masih sempat melihat angka satu dan tiga dari hasil pengumuman. Haikal, Akbar.
.
.
.
Rezki. Benar saja, setelah melalu uijian masuk sekolah itu, Cinta menemukan rasa ketertarikan yang baru kali pertama itu dia rasakan. Rasa yang ia pendam dalam dalam.  Semua tentang, Iki, nama panggilan laki laki itu, membuatnya membuka telinga lebar lebar. Membuka matanya tajam, pun hanya dalam diam, Cinta benar benar telah merasakan cinta.
Demikian cinta menyapa hati Cinta untuk pertama kalinya. Cinta yang tak pernah ia ungkapkan, hanya ia pendam selama tiga tahun di tempat itu, sebuah pesantren di kota kabupaten. Tempatnya mondok selama enam tahun.
.
.
.
Madata, 15 Ramadhan 1440H
#Day15
#OneDayOnePost30HRDC
#WritingChallenge30HRDC
#30HariRamadhanDalamCerita
#bianglalahijrah
Sumber gambar: @betyal_4

6 komentar:

  1. Wah ditunggu cerita selanjutnya. Cinta di dalam pesantren nih.

    BalasHapus
  2. Kk ak tumggu lanjutanya ak suka banget sama cerita kk

    Smangat terus yah kk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siap adek sayang. Kamu juga nulisya. Belajar. Latihan sedikit.

      Hapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus

Terimakasih telah meninggalkan jejak :)