Selasa, 21 Maret 2017

Punya Teman yang Sahabat

Saya punya sahabat, setidaknya saya menganggap dia sahabat, tak tau kalau menurut dia menganggap saya bagaimana. Namun saya sering salah paham sama dia, saya merasa sudah terlalu menganggap dia sahabat. Sampai sampai sudah kayak saudara, Namaun belakangan saya merasa, ah... Saya berlebihan menanam rasa buat dia. Saya semakin dalam menganggap dia sahabat. Tapi penerimaan yang saya rasa dari dia berbeda.
Sekali waktu dia akan hangat. Namun di lain waktu dia sedingin es. Disaat lain dia mengingat, setelah itu dia melupakan. Atau saya yang terlalu dalam?
Entahlah. Akhir akhir ini sensitif bertambah parah. Kantong kering, hati pun gersang. Dan... Keduanya saling mendukung untuk suasana hati yang sensitif.
Sahabat, maafkan aku menganggapmu sahabat, maafkan berharap perlakuan yang sama darimu.
Aku kini sadar, mungkin, di sisimu aku tidak pantas.
Makassar, 21 Maret 2017


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah meninggalkan jejak :)