Kamis, 04 September 2014

Mimpi Si Gigi Copot

 
Ini kisah nyata Non. Si Gigi copot semalam. Biasa dari tempatnya bersarang. Gusi yang  enggan memeluknya erat.
Ampun deh, lebaynya. Hehehe ...
Gini, semalam tuh aku tertidur dan bermimpi. Mimpi sih sudah sering, sampai para tetangga pun masuk mimpi. Si anu sama si anu juga masuk tuh kadang-kadang. Kalau si itu juga biasa. Kalau si dia, heheh lebih sering lagi. Ngawur kan?
Ngga dong. Beneran kok. Cuman, anu, itu, dan dianya ... siapa hayooo?
Lanjut ke mimpi saja deh.
Dalam mimpi aku jalan-jalan ke tetangga sebelah. Anehnya, kok si tetangga itu jadi tukang cabut gigi ya. Kalau di dunia nyata alias bukan mimpi  gigi memang bermasalah sih. Berlubang di kanan kiri, atas dan bawah. Maka jangan heran kalau dalam mimpi pun gigi tetap saja bermasalah.
Nah, karena si tetangga dalam mimpi itu tukang cabut gigi, berjalanlah aku ke rumahnya bersama si bungsu. Tuh kan, dalam mimpi pun bawa adik, lengketnya ...
Lanjut, sampai di kolom rumah si tetangga, aku dan adik menunggu. Si tetangg terlihat dari jauh dan semakin dekat. Karena mimpi aneh pun tak mengapa. Aku dalam mimpi megang kapas terus tuh kapas jadi alas megang si gigi dan menggoyangkannya sampai si tukang cabut gigi datang.
Nunggu, nunggu, nunggu ... pas si tetangga yang dalam mimpi merangkap jadi tukang cabut gigi sampai di depanku, tau-tau si gig juga sudah tercabut akibat goyangan tanganku.
Nah, jadilah si gigi tercabut dalam mimpi.
Yang jadi soal bukan pas mimpi, tapi pas bangun.
Kan ada tuh mitos kalau mimpi si gigi copot. Ada yang bilang bakalan ada nasib buruk yang menimpa orang-orang terdekat kita. Akan ada yang meninggal. Namanya mitos, kadangkala mempengaruhi juga dong. Aku jadi nanya-nanya pas paginya ke mamakku.
“Mak, aku mimpiin gigiku copot,” ucapku.
“Hmm ...”
“Katanya bakalan ada nasib sial ya?”
“Ya, mitosnya begitu.” Mamak seperti menjaga perkataannya.
“Aku tanya ke Nenek ya?” tanyaku.
“Tidak usah, nanti malah dibesar-besarkan lagi,”
“Tapi ...”
“Tidak boleh percaya begituan, dekat-dekat syirik ntar.”
Aku pun terdiam.
Siang hari saat berpapasan dengan Nenenk, bertanya jugalah aku. Penasaran sih.
Nenek yang percaya mitos-mitos terpancing juga.
“Gigi yang mana? Bagaimana cara copotnya? Langsung jatuh sajakah? Atau kamu kepikiran nyabutin gigimu itu?”
Hehehe ... pertanyaan terakhirlah yang benar.
So, fix ... karena kepikiran mulu mau cabut gigi maka terbawalah dalam mimpi.
Yang menggaggu pikiranku adalah perkataan Nenek, “Nenek percaya begituan karena sudah sering ngalamin.”
Yang bikin lega karena beliau juga bilang,”Itu karena kamu kepikiran terus.”
Ngomong-ngomong, gampang banget ya terpengaruh. Pun hanya lewat kata-kata si Nenek.
Oh ya, yang bikin lega juga karena si doi bilang, “Mitosnya, kalau gigi depan, Nda. Bukan gigi dalam.”
Hehehe ...
Begitulah si gigi yang copot dalam mimpi. Amanatnya, ya jangan dipercaya lah mitos-mitos itu. Yang bener, kalau mau copotin gigi rusaknya segeralah ke dokter gigi, biar tidak kebawa mimp. Sip ..sip?
Satu lagi, berdoa dulu yuk sebelum bobo.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah meninggalkan jejak :)