Ini
kisah nyata Non. Si Gigi copot semalam. Biasa dari tempatnya bersarang. Gusi
yang enggan memeluknya erat.
Ampun
deh, lebaynya. Hehehe ...
Gini,
semalam tuh aku tertidur dan bermimpi. Mimpi sih sudah sering, sampai para
tetangga pun masuk mimpi. Si anu sama si anu juga masuk tuh kadang-kadang.
Kalau si itu juga biasa. Kalau si dia, heheh lebih sering lagi. Ngawur kan?
Ngga
dong. Beneran kok. Cuman, anu, itu, dan dianya ... siapa hayooo?
Lanjut
ke mimpi saja deh.
Dalam
mimpi aku jalan-jalan ke tetangga sebelah. Anehnya, kok si tetangga itu jadi
tukang cabut gigi ya. Kalau di dunia nyata alias bukan mimpi gigi memang bermasalah sih. Berlubang di kanan
kiri, atas dan bawah. Maka jangan heran kalau dalam mimpi pun gigi tetap saja
bermasalah.
Nah,
karena si tetangga dalam mimpi itu tukang cabut gigi, berjalanlah aku ke
rumahnya bersama si bungsu. Tuh kan, dalam mimpi pun bawa adik, lengketnya ...
Lanjut,
sampai di kolom rumah si tetangga, aku dan adik menunggu. Si tetangg terlihat
dari jauh dan semakin dekat. Karena mimpi aneh pun tak mengapa. Aku dalam mimpi
megang kapas terus tuh kapas jadi alas megang si gigi dan menggoyangkannya
sampai si tukang cabut gigi datang.
Nunggu,
nunggu, nunggu ... pas si tetangga yang dalam mimpi merangkap jadi tukang cabut
gigi sampai di depanku, tau-tau si gig juga sudah tercabut akibat goyangan
tanganku.
Nah,
jadilah si gigi tercabut dalam mimpi.
Yang
jadi soal bukan pas mimpi, tapi pas bangun.
Kan
ada tuh mitos kalau mimpi si gigi copot. Ada yang bilang bakalan ada nasib
buruk yang menimpa orang-orang terdekat kita. Akan ada yang meninggal. Namanya
mitos, kadangkala mempengaruhi juga dong. Aku jadi nanya-nanya pas paginya ke
mamakku.
“Mak,
aku mimpiin gigiku copot,” ucapku.
“Hmm
...”
“Katanya
bakalan ada nasib sial ya?”
“Ya,
mitosnya begitu.” Mamak seperti menjaga perkataannya.
“Aku
tanya ke Nenek ya?” tanyaku.
“Tidak
usah, nanti malah dibesar-besarkan lagi,”
“Tapi
...”
“Tidak
boleh percaya begituan, dekat-dekat syirik ntar.”
Aku
pun terdiam.
Siang
hari saat berpapasan dengan Nenenk, bertanya jugalah aku. Penasaran sih.
Nenek
yang percaya mitos-mitos terpancing juga.
“Gigi
yang mana? Bagaimana cara copotnya? Langsung jatuh sajakah? Atau kamu kepikiran
nyabutin gigimu itu?”
Hehehe
... pertanyaan terakhirlah yang benar.
So,
fix ... karena kepikiran mulu mau cabut gigi maka terbawalah dalam mimpi.
Yang
menggaggu pikiranku adalah perkataan Nenek, “Nenek percaya begituan karena
sudah sering ngalamin.”
Yang
bikin lega karena beliau juga bilang,”Itu karena kamu kepikiran terus.”
Ngomong-ngomong,
gampang banget ya terpengaruh. Pun hanya lewat kata-kata si Nenek.
Oh
ya, yang bikin lega juga karena si doi bilang, “Mitosnya, kalau gigi depan,
Nda. Bukan gigi dalam.”
Hehehe
...
Begitulah
si gigi yang copot dalam mimpi. Amanatnya, ya jangan dipercaya lah mitos-mitos
itu. Yang bener, kalau mau copotin gigi rusaknya segeralah ke dokter gigi, biar
tidak kebawa mimp. Sip ..sip?
Satu lagi, berdoa dulu yuk sebelum bobo.
Satu lagi, berdoa dulu yuk sebelum bobo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah meninggalkan jejak :)