Minggu, 01 Juni 2014

Tips Menulis ala Na: Berhutanglah Sebanyak-banyaknya!


 
Daripada disuruh tampil dan ngomong tidak jelas, mending saya tulis dan silahkan baca jika berkenan. Atau mau saya paksa membacanya?


Saya memikirkan ‘berhutang’ ketika seorang kawan mengatakan, “Ada utangku di’?”
Ini bukan berutang dengan uang plus bunga yang menjulang bak menara tinggi. Tidak! Ini tentang kita yang melatih diri untuk selalu menulis dan menulis.
Bagaimana dengan utang tadi?
Nah, utang tadi adalah utang tulisan, jadi kita berhutang dengan tulisan.
Saya pribadi kadang malas menulis. Bahkan ehm ... rada sering malasnya yang mampir. Maka dengan metode utang ini saya merasa termotovasi untuk segera menulis.
Karena ada yang nagih, “Sudah jadi tulisannya?”
Ditagih begitu, siapa yang tidak malu. Maka pendukung dari tips banyak-banyak behutang tentulah menumbuhkan rasa malu sebesar-besarnya.
Bagaimana caranya berhutang itu?
Pertama-tama carilah kawan untuk mengutang.
Kawan tak sembarang kawan, pilih yang senasib (hahaha), semangatnya sama, tak suka ngutang alias tepat waktu pasa bayar hutangnya. Kan tidak mengenakkan jika, terlalu sering menagih, ya kan? Atau ditagih, ya toh?
Setelah itu, mulailah dengan kata, “Bismillah, saya terima nikahnya... upz, salah.” Buatlah kesepekatan dengan kawan tempat berutang.
Tulisannya berbentuk apa?
Cerpen, puisi, novel, cerita anak, de-el-el.
Mau tentukan tema juga boleh.
DL-nya kapan.
Lalu mulailah.
Siap-siap ditagih.
Siap-siap menagih.
Setelah itu kita saling berkomentar. Jika dirasa bumbunya telah pas, kirimlah ke media yang pas. Semoga jodoh-jodoh tulisan kita segera menjemput. Aamiin.
Semoga.
Hampir lupa, sembari menulis ini saya sudah punya dua hutang. Setelah ini, mari tuntaskan hutang-hutang kita. Oke? Semangka!

1 komentar:

  1. Asslamu Alaikum. Info lomba menulis, jika berminat, silahkan kunjungi alamat blog ini :


    http://www.cahayapena.com/2014/06/lomba-menulis-cahayapena-berhadiah.html

    BalasHapus

Terimakasih telah meninggalkan jejak :)