Senin, 12 Mei 2014

Latihan Menulis: 3

#Wanita di balik pintu kamar itu 
Wanita di balik pintu kamar itu...  duduk di atas sajadah. Merenung. Mencari celah
http://kartun.co/
bahagia pada sisa-sisa air mata.
Wanita di balik pintu kamar itu... menitipkan surat cintanya pada lantunan doa. Sunyi pada malam-malam terakhir merona. Ada kisah masa lalu yang terkenang.
Wanita di balik pintu kamar itu... hitam jidatnya. Sebab sujud terus menerus. Menitikkan banyak air mata sesal. Teramat menyesal mengenang peti hitam dalam hati tak kunjung hilang. Peti dari masa lalu.
Wanita di balik pintu kamar itu... kembali ciptakan anak sungai di bawah kelopak mata. Mengalir lembut. Mengering saat berakhir pada mukenah putih.
Wanita di balik pintu kamar itu... bangkit. Merasa lapang. Bebannya terangkat. Masa lalu berlalu, tinggalkan sesal yang kan jadi mutiara indah.
Wanita di balik pintu kamar itu... hendak menarik selimut. Ah, ada yang terlupa, laptop belum dinyalakan, kisah malam belum dilukiskan. Malam belum berakhir.
Wanita di balik pintu kamar itu... mulai meracik kata. Sedikit bumbu dari masa lalu menambah kenikmatannya. Air mata dalam doa pun ambil bagian sebagai penyedap. Lalu kisah baru mengalun perlahan.
Wanita di balik pintu kamar itu... menceritakan sesuatu yang baru pada kita. Mungkin aku lahir dari sebuah kesalahan masa lalu. Seperti  keju, mungkin. Tapi ... kesalahan itu membuahkan bahagia suatu hari. Hanya tunggu dan perhatikan bagaimana itu terjadi.
Wanita di balik pintu kamar itu... mengingat kembali, tentang ayah, ibu, dan hal yang patut ia sukuri. Bukan sebaliknya.

Farsa Kak AR Hamid Malewa
*Sungai, peti, hitam, sajadah, laptop, surat, keju
 

4 komentar:

  1. Kirain apa ide tulisannya, eh ternyata sederhana saja, namun diksi dan penggunaan katanya mantap. Bagi dong pengalaman saat mau menulis itu apa yang harus dilakukan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang harus dilakukan saat menulis, ya hanya menulis. Bisa juga pake cara di atas, minta teman ngasih beberapa kata yang sama sekali tak berhubungan, lalu tinggal bagaimana kita selaku penuls untuk meraciknya agar siap disantap bersama :)

      Hapus
  2. Saya terkadang bingung, saat menulis, eh pas udah di tengah cerita, ngak tahu harus dilanjutin gimana, walhasil tulisan jadi sampah lagi,,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. berhenti saja dulu, tapi jangan dijadikan sampah, simpan baik-baik, sewaktu-waktu akan km temukan lanjutannya

      Hapus

Terimakasih telah meninggalkan jejak :)