Sepagi ini sudah menjemput jodoh? Di mana? Sama siapa? Orangnya siapa? Aku kenal ngga?
si penulis (hehe) |
Kemarin tepatnya 5 november 2013 seminar
tersebut berlangsung. Pagi-pagi sekali aku dan sepupuku siap-siap untuk
berangkat ke sana. Berkendaraan pete-pete (angkot Makassar) maka sampailah kami
di lokasi. Tepatnya di Gedung Islamic IMMIM yang terletak di Jl. Sudirman No 33
Makassar.
Saat sampai, belum banyak yang datang. Maklum,
belum jam 8 lewat. Biasanya kan acara-acara yang dilaksanain pada molor,
mungkin juga itu alasan kenapa pesertanya pada ngga datang cepet (atau malah
aku dan sepupuku yang terlalu cepet yah datangnya?) hehehe. Tidak menunggu
waktu lama kami pun ke tempat registrasi buat beli tiket. Ngisi daftar hadir
juga (benar ngga sih daftar hadir namanya?) sepupuku nomor urut 2 dan aku nomor
urut 3. Bener kan, masih sedikit yang datang?
Setelah itu masuklah kami. Udara dingin
langsung menyambut. Gedung yang biasa digunakan untuk pesta pernikahan itu
tampak indah (ya iya, gedung pengantin gitu. Jadi serasa nunggu pangeran
beneran nih). Kami (aku dan sepupuku) memilih kursi deretan ke empat untuk
duduk. Ya, dari situ semua tampak jelas. Tidak berselang lama panitianya datang
bawa kotak berisis dua kue dan teh kotak. Nyamiyyy... kebetulan belum sarapan.
bingkisannya (jepretan Ida Ibas) |
Tiga orang laki-laki dan tiga orang perempuan.
sepupuku (Ida) dan aku |
1.
Suarni (kalau
ngga salah)
2.
Mujahidah Basarang
(sepupuku)
3.
Sitti Mardiyah
(aku)
Wow banget kan. Niatnya datang buat ilmu
eh ketiban rezeki pula. Mana hadiahnya keren banget lagi. Al-Qur’an terjemahan,
beserta tafsir, ada azbabun nuzulnya juga. Dan ... yang dapat itu cuman aku
(bukan sombong yah). Peserta yang lain dapat hadiah yang berbeda juga. Lagi-lagi
rezki juga jodoh kan (kata si ustdznya gitu kalau ngga salah ingat).
Oke, kita lanjut ke inti acara. Lupakan hadiah
yang membuatku super deg-degan. Gimana ngga deg-degan kalau naik ke atas
panggung, dilihatin banyak orang pula. Kan wah banget tuh (mana akunya bukan
orang pe-de lagi).
Pemandu acara memanggil si pemateri. Orang
kepercayaan ustadz Yusuf Mansur, beliau adalaha: ustadz Hendy Irawan Shaleh,
SHTi. Yang dipanggil pun tampil ke depan. Memberi salam lalu memulai materinya.
Aku kira materinya akan membosankan. Namun ternyata ...
Ini dia materinya (nyempetin catat,
walau bukan mau dipraktekin sekarang tapi kan ilmunya bisa buat nanti):
MENJEMPUT JODOH
Jodoh adalah sunnatullah (udah
ketetapan-Nya)
-
Semua ada
jodohnya. Barang-barang pun ada jodohnya.
-
Jodoh itu rezki
bukan cuman pasangan hidup doang.
-
Sunnatullah kita
sudah memiliki jodoh, dan itu sudah ditetapkan dari sononya.
Ayat-ayatnya
ada di QS. Adz-Zariyat: 49, QS. Yasin:36.
-
Jodoh jangan
dicari karena emang sudah ada (emang jarum kali dicari)
-
Tapi jemputlah
jodoh
-
Jemput dengan
mendekatkan diri pada Allah (wah, ini minta sama pemilikNya)
-
Karena hanya
Allah yang punya kuasa.
Selanjutnya: 7 CARA AMPU MENJEMPUT JODOH
1.
Memperbaiki diri
dengan niat yang kuat QS. An-Nur:26
2.
Tidak putus asa
dalam berdo’a
Ada juga nih matematika jodoh (sulit jelasinnya)
dalam QS. Al-An’am:160.
3.
Memiliki kriteria
yang tidak muluk
4.
Memperluas pergaulan:
pas sampai di pembahasan ini peserta diminta ustadz menuliskan 2 kriteria sifat
dari pendamping hidup yang diinginkannya. Terus target nikah disertai nama dan
nomor hp.
5.
Meminta bantuan
pada orang lain, untuk dikenalkan atau dijodohkan dengan ... ehmm...
6.
Bisa juga “Ledies
first”. Kata ustadznya “Ngga apa-apa si perempuan ngutaraiin keinginannya untuk
menikah pada si pria.” Kalau diiyain alhamdulillah. Ditolak pun alhamdulillah
(sambil nangis, hehehe).
Tapi ingat (kata si ustad) mengutarakan keinginan
itu ada dua konsekwensinya: diterima atau ditolak. Jadi kudu nyiapin mental (kurang
lebih begitu).
7.
Perbanyak shalat
malam (wah, aku masih ngga ngelaksanain), perbanyak baca Al-Qur’an (khatamnya
berkali-kali), perbanyak sedekah. Terus YAKIN dan PERCAYA bahwa jodoh kita
emang ada. PERBANYAK DO’A dan lagi yakin
bahwa do’a kita pasti diterima Allah (jangan pas butuh doang do’anya)
TIPS2 LAIN: MENUJU SaMaRa
1.
Libatkan Allah
2.
Andalkan Allah
(Ustadz YM bilang: Allah dulu, Allah lagi, Allah terusssss)
3.
Berjama’ah
5.
Orientasinya adalah
akhirat
6.
Teladan adalah
pendekatan terbaik (jadilah teladan).
Ituah mater MENJEMPUT
JODOH kemarin. Tidak ada sesi tanya jawab. Waktu mepet azan sudah
dikumandangkan (zuhur).
Shalat segera, habis
itu foto fiti deh.
^sekian^
Yang lagi wawancara |
hehe, jujur perempuan itu paling susah ngomong duluan. kalo ga jadi nanti kepiye gitu :D malu hehe
BalasHapusHehe, ustadznya sih yang ngomong gitu Mba Ila. Lagian kan biar kayak Siti Khadijah (Istri Rasulullah kali ya). Ya... hanya pilihan dari sekian pilihan, satu cara dari sekian cara heheh.
Hapuskereen,, hehe masih gimanaaa gitu yaa rasanya kalo cewek yg duluan ngutarain (pernah tersirat di benak saya utk melakukannya, hehehe tapi urung krna takut malu) :D
BalasHapusIya sih, jadi kudu nahan ya mba. Wah ... nyiksa diri dong (heheh) Atau minta pihak ketika biar disampaiin ke orangnya. Nah kan ngga malu tuh :) hihi. Makasih udah mampir.
Hapushoo...
BalasHapuspernikahan itu bukan hanya untuk dunia saja, tetapi akhirat juga yak..
maka darii tu harus melibatkan Allah dalam pencarian jodoh...
nice shared mbak :)
Wah, mba Ve nangkap baget nih kayaknya. Siap ngamalin? heheh. Makasih udah mampir :)
Hapus