Aku dan Imam Hanif. Karena saudara tentulah ada miripnya. Senyumnya sam tuluskan. Hehehe ...
Adik bungsuku ini masih duduk di TK. Karena saat ini dialah yang paling kecil di keluarga, jadi paling sering juga dengar tawau sama tangisnya. Pun begitu dia jugalah yang paling banyak dirindukan. Ah ... jadi rindu.
Tuhhh kaaaannn ...
Si Hanif emang keren. Lihat aja di belakangnya berdiri empat gadis. Dia pula yang tawanya paling gemessin. Itu loh gigi depannya pada ke mana?
Giliran makan .... Seriusnya minta ampun. Ini juga yang bikin aku bangga punya adik si Hanif, kalau makan ngga pernah mau disuapin. Biar kata habis makan nasinya berhamburan, tapi dia bakalan marah kalau di suapin.
Tapi kalau makanannya diminta ngga marah kok. Kan si Imam Hanif anak yang baik, siapa dulu kakaknya (uhuk ...)
Si bungsu ini sering banget diajak kemana-mana sama orang tua kami. Karena memang dia yang terkecil. Sekarang saja tinggal dia dan adikku yang satunya lagi yang di rumah (itu tuh yang ada dala foto) 3 kakaknya sudah hijrah karena sekolah.
Kalau pake baju koko gitu tambah keren kan? Kata bapakku, moga kelak jadi Imam yang baik seperti namanya : Imam Hanif.
Bukan Hanif namanya kalau ngga bisa ambil gaya. Ya namanya anak-anak kadang tak disangka-sangka apa yang dia kerjai.Kayak gambar di samping.
Imam Hanifku sayang :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah meninggalkan jejak :)