Bergabung. Akhirnya
aku masuk pada komunitas baru di sini. Masih di kota yang panas. Walau berawal
dari niat hanya untuk sebuah formlitas belaka. Hanya ingin mendapatkan sebuah
pengakuan lewat selembar kertas. Hanya itu, pada awalnya.
Bergabung. Itulah
yang dikatankannya, seorang yang jauh hari telah bergabung sebelum aku. Dengan embel-embe
bersyarat di belakangnya. Lulus bersyarat. Jadi yang sebenarnya aku masih bisa
terjatuh dari kapal mereka. Kapal (organisasi) yang mereka dirikan enam bulan
yang lalu (atau empat? Aku lupa).
Bergabung. Sebelum
itu bebrapa pertanyaan menyapaku. Dari mereka. Katanya : apa tujuanmu datang
kemari? Apa kiat-kiatmu tuk memajukan organisasi ini? apa yang kamu tahu
tentang ini dan itu? Dan pertanyaan lain yang muncul karena kekakuanku saat
menjawab pertanyaan. Bahkan aku sempat di suruh turun ke hamparan air yang ada
di depan sana (pun aku tahu itu main-main saja).
Bergabung. Seseorang
mengatakan : siapa yang niatnya datang karena laki-laki? Pertanyaan itu
membuatku sedih. Jika seandainya pertanyaan itu di arahkan padaku, saat itu
juga aku berpikir tuk mundur. Dari awal niat sudah salah, lalu apa ada hasil
yang baik jika dari awal semuanya sudah salah?
Bergabung. Untunglah
saat kupikir-pikir walau niatku tak sepenuhnya benar, namun bukan karena ingin
seseorang aku datang. Ini untuk diriku sendiri yang ingin memiliki sesuatu yang
lebih untuk bekal perjalananku kelak. Walau jawaban sebenarnya saat di tanya, “Apa
tujuanmu datang kemari?” adalah “Semata-mata untuk mendapat Ridoa Allah.”
Bergabung. Matahari
telah terik saat itu. Rerumputan jadi saksi, pohon-pohon ikut berdiri tegak,
bendungan air berwarna susuk colat pun ikut meramaikan suasana. Aku dan yang
lainnya dikukuhkan setelah terlebih dahulu mendengarkan pelaporan yang
berkali-kali. Di depan sana kulihat senyum tertahan seseorang yang mengatakan :
kini kalian telah menjadi bagian dari kami (saudara kami). Seperti aku yang
menahan ngilu pada seluruh tubuh.
Bergabung. Aku
(dan yang lain) sudah jadi bagian dari mereka (pun masih dengan kata ‘bersyarat’).
Sekarang yang muncul adaah sebuah pertanyaan bisu, “ Apa yang akan aku lakukan
selanjutnya bersama mereka?”
Makassar, 24 Maret 2013
Setelah tidur yang panjang
Ada binar bahagia di sana
Pun di sini sama
Tapi ...
Adakah binar-binar itu bertahan lama?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah meninggalkan jejak :)