Minggu, 24 Maret 2013

HW : Bergabung

Bergabung. Akhirnya aku masuk pada komunitas baru di sini. Masih di kota yang panas. Walau berawal dari niat hanya untuk sebuah formlitas belaka. Hanya ingin mendapatkan sebuah pengakuan lewat selembar kertas. Hanya itu, pada awalnya.
Bergabung. Itulah yang dikatankannya, seorang yang jauh hari telah bergabung sebelum aku. Dengan embel-embe bersyarat di belakangnya. Lulus bersyarat. Jadi yang sebenarnya aku masih bisa terjatuh dari kapal mereka. Kapal (organisasi) yang mereka dirikan enam bulan yang lalu (atau empat? Aku lupa).
Bergabung. Sebelum itu bebrapa pertanyaan menyapaku. Dari mereka. Katanya : apa tujuanmu datang kemari? Apa kiat-kiatmu tuk memajukan organisasi ini? apa yang kamu tahu tentang ini dan itu? Dan pertanyaan lain yang muncul karena kekakuanku saat menjawab pertanyaan. Bahkan aku sempat di suruh turun ke hamparan air yang ada di depan sana (pun aku tahu itu main-main saja).
Bergabung. Seseorang mengatakan : siapa yang niatnya datang karena laki-laki? Pertanyaan itu membuatku sedih. Jika seandainya pertanyaan itu di arahkan padaku, saat itu juga aku berpikir tuk mundur. Dari awal niat sudah salah, lalu apa ada hasil yang baik jika dari awal semuanya sudah salah?
Bergabung. Untunglah saat kupikir-pikir walau niatku tak sepenuhnya benar, namun bukan karena ingin seseorang aku datang. Ini untuk diriku sendiri yang ingin memiliki sesuatu yang lebih untuk bekal perjalananku kelak. Walau jawaban sebenarnya saat di tanya, “Apa tujuanmu datang kemari?” adalah “Semata-mata untuk mendapat Ridoa Allah.”
Bergabung. Matahari telah terik saat itu. Rerumputan jadi saksi, pohon-pohon ikut berdiri tegak, bendungan air berwarna susuk colat pun ikut meramaikan suasana. Aku dan yang lainnya dikukuhkan setelah terlebih dahulu mendengarkan pelaporan yang berkali-kali. Di depan sana kulihat senyum tertahan seseorang yang mengatakan : kini kalian telah menjadi bagian dari kami (saudara kami). Seperti aku yang menahan ngilu pada seluruh tubuh.
Bergabung. Aku (dan yang lain) sudah jadi bagian dari mereka (pun masih dengan kata ‘bersyarat’). Sekarang yang muncul adaah sebuah pertanyaan bisu, “ Apa yang akan aku lakukan selanjutnya bersama mereka?”

Makassar, 24 Maret 2013
Setelah tidur yang panjang

***Lelah bukan hanya milik kita, namun mereka jauh lebih lelah dari yang terlihat***

Ada binar bahagia di sana
Pun di sini sama
Tapi ...
Adakah binar-binar itu bertahan lama?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah meninggalkan jejak :)