Rabu, 12 September 2012

SAMBUTAN KEMATIAN

Mati. Matilah kau. Meninggalkan dia yang menangis tersedu-sedu dan aku yang terawa terbahak-bahak. Mengapa tak sejak dulu ini terjadi. Bukankah lebih baik. Tak akan ada tangisnya. Aku juga tak akan tertawa dalam kemenangan. Sebaliknya, hm ... mungkin saja. Sayangnya, kau ditakdirkan seperti ini.
Bukankah kau penikmat dunia juga? Ah kita sama saja, Sayang. Hahaha ... masih dalam tawaku yang tak kau dengar pun saat kau hidup, aku menatap wanitamu penuh iba. Dalam tawa? Tentu saja, toh tak ada protes dari wanitamu yang malang itu. Yang ia tangisi bukan tawaku. Tapi kepergianmu yang tiba-tiba. Tak tahukah wanitamu jika mati tak pernah kalian tahu kapan datangnya?
Terserahlah ... yang jelas saat ini kau telah ada dalam liang lahat yang sempit. Bertemankan malaikat yang akan menanyaimu. Dengan berbagai siksaan. Sedang aku ... sungguh puas sebab bertambahlah temanku dalam siksa apiNya. Tentu temanku adalah dirimu.
Selamat datang sahabat ... ah! Kau benar-benar penyempurna neraka yang telah disediakan dengan semua kebusukanmu selama hidup di dunia fana sana. Sekali lagi selamat datang di dunia kami. Hahaha ...
Ou ... aku belum memperkenalkan diriku ternyata, tapi tenang kita akan disatukan kelak dalam larfa panas yang menyala. Takut? Tak perlu kau takut, kita bersama dalam penyesalan abadi. Hahaha ....


           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah meninggalkan jejak :)