Aku menolak bukan tak mau, hanya mengulur waktu hingga ia benar-benar
tepat. Bukan menghindar hanya ingin lebih mendewasakan diri dulu. Pun dirimu
terluka, itu tak masalah. Toh luka itu akan terobati waktu. Tak ingin melukaimu
dengan hadirnya rasa, sebab luka di kemudian hari lebih perih dari hari ini.
Hanya titipan maaf lewat angin yang mampu aku kirim. Bersama lantunan doa
sederhana, semoga kau tabah menjalani hari-harimu kembali. Hingga kelak dapat
bertemu lagi. Suatu saat nanti.
Dekapan cinta yang belum halal itu sangat menggiurkan. Kapan saja hati
akan goyah karenanya. Jika diperhatikan siapa dia, maka tentulah perasaan yang
dulunya telah terkubur akan mencul kembali. Hadir mengisi relung jiwa. Tapi ...
cinta semu itukah yang aku inginkan, cinta yang akan menghambat diriku
menggapai cita. Cinta yang akan menenggelamkan aku dalam kesenangan yang tak
menjanjikan. Cinta yang kan menjauhkanku pada Pemilk cinta sesungguhnya.
Tidak! Walau aku begitu ingin, namun itu bukan sesuatu yang perlu aku
terima saat ini. Beribu mimpi belum tercapai, pun cinta jadi mimpi yang
kesekian tapi bukan berarti hari ini. Aku yakin orang baik akan bertemu dengan
yang baik pula. Hanya perlu menunggu saat yang tepat untuk berjumpa saja.
Terlebih lagi, tak ingin menoreh noda di bulan nan suci. Bulan yang hanya
datang sekali setahun, dengan limpahan hikmah di dalamnya. Dengan berbagai
warna kenikmatan. Semoga tak tersia-siakan dengan cinta maha semu. Hingga cinta
yang tak terpetik itu berbunga indah di kemudian hari. Semoga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah meninggalkan jejak :)