Lihatlah!
Tatapan itu
mengarah padaku
Membelah
kerumunan nafas
Menyapaku
indah
Kala semua
bernada gundah
Lihatlah!
Ia
mengintipku dari balik jendela
Menyapa
pagiku dengan tatapan menyala
Tatapan yang
membelah hatiku
Menentramkan
jiwaku
Lihatlah
lagi!
Kali ini ia
duduk di sampingku
Mencuri
pandang pada rupaku
Sesekali
memperdengarkan helaan
Seakan
menggodaku
Lihatlah
pula!
Pipiku
bersemu merah
Degup nadiku
merekah
Sekujur
tubuh membeku
Menanti
ungkapan kata darinya
Lihatlah,
lihatlah!
Akhirnya ia
akan berucap
Padaku
Tentang
cintanya padaku
Hanya padaku
“Bolehkah
aku mencintai ibumu?”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah meninggalkan jejak :)