Pertama-tama termakasih tiada terhingga untuk Penciptaku.
Untuk Dia yang membuatku semakin yakin, memohon padanya adalah kekuatan paling
besar. Meminta padanya adalah cara terampuh memperoleh sesuatu. Berkat Dia
dengan segala kekuasaannya, aku diliputi rasa syukur yang sangat besar.
Terimakasih, hamba-Mu benar-benar bersyukur.
Selanjutnya, untuk Nabiku. Rasulku. Manusia yang terjamin
keselamatannya. Manusia yang dipuja pengikutnya. Terimakasih, berselawat padamu
membuat nadi tak berpacu sedemikian cepatnya.
Untuk kedua orangtuaku. Tercinta. Terkasih. Tersayang. Terimakasih.
Semangat tak pernah surut karena kehadiran orang tua yang penuh pengertian,
perhatian. Pelajaran tentang bersabar kutuai dari keduanya. Doa yang tak pernah
putus selalu mengikuti keberadaanku. Hingga aku semakin percaya, doa-doa orang
tua begitu dahsyatnya.
Nenekku yang begitu rajin meracikkan sebuah kiriman hangat
untukku. Untuk kami cucu-cucunya. Nek, kegigihanmu mengagumkan dalam doa. Ah ...
terimakasih, sangat, sangat terimakasih. Untuk nenekku yang satunya juga. Terimakasih
banyak.
Untuk adik-adikku (kata Bapak, mereka juga mengirim doa untukku) terimakasih. Semoga kelak aku (sebagai kakak) bisa ada untuk membantu kalian. Semoga!
Untuk Kak Ida, aku menjadikanmu patokan, pun tak bisa
menyamaimu yang hebat (yang selalu membuatku kagum) minimal aku bisa belajar
sedikit darimu, ah... maksudku banyak hal kupelajari darimu. Terimakasih, untuk
segala bantuan yang tak bisa kusebutkan satu-satu.
Para tante dari yang narsis sampai bijak. Para om-om
ganteng juga. Terimakasih. Motivasi, doa, segala hal yang membuatku tenang
menjalani hari-hari (yang kadang kala melelahkan). Aku bersyukur punya keluarga
yang wow banget.
Untuk Bunda, yang sampai saat ini tak bisa kusapa seenak
hati. Bukan karena takut, aku terlampau segan dan hormat padata’. Terimakasih
untuk menampungku, dan membiarkanku menggunakan fasilitas di rumahta’. Untuk Ayah
juga. Untuk ponakan-ponakan jauhku. Aku merasa dekat (kalau mak bapaknya ngga
ada di rumah).
Untuk sepupu-sepupu dimanapun berada. Aku yakin kalian
mengirim doa untukku. Kekuatan doa memudahkan ujianku hari ini, 16 Noveber
2014.
Untukmu yang mengerti dan memotivasi. Terimakasih jadi
tempat melepaskan keluh kesah dan segala unek-unekku. Terimakasih telah
bersabar. Kau baik, aku yakin.
Untuk sahabat-sahabatku, teman sekelas, Ani, Rani, Sira,
Sabil, Jum, Dila, Kak Asti, ah ... kalau nulis satu-satu kudu pegang absen
dulu. Terimakasih. Bewarnanya masa kuliah karena ada kalian teman.
Untuk teman-teman FLP. Kak Irna, Kak Tina, Kak Hendra, Kak
Adi, Kak Dikpa, semua-semuanya ... aku belajar menulis dari kalian. Aku belajar
bicara banyak bersama kalian. Terimakasih telah ada di hidupku yang sempit. Terimakasih.
Terimakasih telah mengajariku cara berbicara tanpa mengeluarkan suara. Untuk
Yurie dan Uni yang belakangan tempat tinggalnya sering kukunjungi, terimakasih. Juga Kak Maidah yang jasnya telah menemaniku. Terimakasih Kak, berkat dirimu aku tidak kebingungan.
Sahabat-sahabat yang juga pernah merasakan hal yang sama
denganku, Tika, Ade, Ainun. Terimakasih.
Para teman FB yang tak pernah bertatapan langsung, Mba Gem,
Mba El (yang tulisannya menyemangatiku), Kak Niar, Mba Shabrina, Mba Leyla,
Bunda Utami, dan semua yang pernah mampir di inbox Fbku, atau komenan denganku.
Terimakasih.
Untuk siapa saja yang
pernah mampir lama atau sebentar di hidpuku. TERIMAKASIH.
Untuk dosen pembimbingku, Bu Tenri Ampa (biarlah kali ini
tanpa titel, ya Bu) terimakasih. Berkat Ibu aku belajar banyak hal, bertahan,
bersabar, menunggu. Ah ... selalu indah pada akhirnya. Terimakasih, di mataku
sebenarnya Ibu sangat Baik.
Bu Haslinda yang banyak mahasiswa berharap beliau jadi
pengujinya. Ibu keren, salut dengan kelembutan Ibu. Terimakasih untuk
bimbingannya yang singkat.
Untuk Pak Munir yang mengujiku, Bapak hebat, bisa membuat
mahasiswa kebingungan. Terimakasih karena hal itu tidak terjadi padaku. Berkat pertanyaan-pertanyaan
yang membuatku tersenyum kaku (sebenarnya mataku hampir hujan). Bu Munirah
dengan pertanyaan singkatnya, terimakasih. Begitupula dengan Pak Akhir.
Terimakasih.
Untuk seluruh penghuni UNISMUH. Terimakasih.
Ah ... hanya kata terimakasih saja.
Menulis ini dalam linangan airmata.
Makassar, 16 November 2014-11-15 selepas ujian meja siang
tadi.
Alhamdulillah. Selamat ya Nahlaaaa...:) ikut seneng. terharu bacanyaaa :)
BalasHapusWah, sampai komen i sini Makasih Mba Shabrina :)
HapusWow .. barakallah ... semoga berkah dunia-akhirat dan membanggakan kedua orang tua juga saudara2 ya .... ikut bahagia :)
BalasHapusMakasih sudah mampir Kak Niar, aamiin, aamiin, aamiin :)
Hapusalhamdulillah...selamat nahla. moga ilmunya makin berkah ya...
BalasHapusAamiin, makash Mba Sarah.
HapusHmmm...Keren. Aku bisa merasakan betapa haru nan bahagia menyesak dadamu ketika jemarimu merangkai tulisan ini. Btw, kok aku gak ada di antara anak-anak FLP?
BalasHapus