Kamis, 13 November 2014

Oppa! (Gagal Event)

kenh14.vn
“Jadi Nita-ssi, kamu pilih Abu atau aku?” Teriak Joowon. Wajahnya serius dan ... ya ampun tangannya menggenggam pergelangan tanganku.
“Mmm ... aku ...” aku bergumam.

Pun aku yakin Abu tahu siapa yang akan aku pilih.
“Nita, kamu sudah janji denganku. KAMU AKAN MEMILIHKU!” hardik Abu. Pergelangan tanganku yang lain ditariknya.
Sontak saja aku kaget. Mana keras banget tarikan tangannya, hampir saja aku jatuh.
“Hey! Kamu menyakitinya!” bentak Joowon saat melihatku hampir jatuh.
Huft ... berada di tengah mereka berdua membuatku nyaris gila. Abu si penulis terkenal dan Joowon si artis favoritku. Kenapa pula aku berada diantara keduanya?
Abu mendesak lagi. Iya sih dulu banget aku pernah bilang kalau akan jadian sama dia, itu saat aku
couch-kimchi.com
masih berstatus anak es-de. Parahnya dia masih ingat saja sampai sekarang. Tapi ... itu kan dulu ...

Sekarang ... saat di depanku berdiri pangeran impianku, yang bela-belain datang ke Indonesia untuk menyatakan cintanya padaku, yang dengan segala kepandaiannya sudah selancar itu menggunakan bahas persatuan Indonesia, masa iya aku nolak?
Kedua cowok tampan ini menatapku. Tampan versi Indonesia dan Korea. Aku sendiri ditatap sedemikian rupa jadi merinding.
“Aku akan membawamu ikut denganku!” tukas Joowon. Ah matanya begitu bercahaya. Aku tersipu.
“Hah ... yang benar saja, bagaimanapun gigihnya kamu ingin membawanya, kedua orang tua Nita tidak akan mengizinkan!” suara Abu terdengar sangat sinis.
“Aku kan bisa memohon pada mereka, Bu.” Ucapku.
Sontak saja kedua mata Abu melotot padaku.
“Kamu dengar itu? Sudah jelas kan dia memilih siapa,” sera Joowon.
lielysdiary.blogspot.com

Melihatnya dari dekat sungguh lebih tampan ternyata.
“Bu ... bukan begitu, Oppa. Maksudku ... eh ... iya sih Abu ada benarnya, tidak semudah itu,” ucapku terbata-bata.
Oppa? Aku mengatakannya? Panggilan sayang itu? Wajahku seakan mendidih sekarang.
“Aku bisa pindah ke sini Nita-ssi. Aku bisa memulai karirku di sini,” ucap Joowon lembut.
Hah? Benarkah?
Abu buru-buru menarikku. Tangannya melepaskan genggaman Joowon dariku. Selanjutnya dia menarikku menjauh dari sang pangeran pujaan hatiku.
“Oppa ... Oppa ...” teriakku.
Tapi percuma Abu menarikku dengan cepat. Sebentar saja kami sudah berada di luar rungan yang di sewa Joowon husus untuk bertemu denganku.
“Dengar! Dia ngga mungkin ngejar ke sini, mana mau dia ambil resiko dikerubungi para fans,” ucap Abu.
“Bu, kamu kenapa sih sewot amat. Mau-mau aku dong jadian sama siapa, kamu juga kenapa ngungkit janji-janji pas kita anak-anak?”
“Aku ingin kamu menepati janji itu sekarang!”
“Hah? Heh ... kamu itu udah nolak aku selama ini. Katamu aku ngga ada bagus-bagusnya.”
Ya. Faktanya selama ini aku memang menginginkan kebersamaan yang lebih dengan Abu. Tapi ... dia
indonesiana.tempo.co
selalu menolak. Lalu sekarang ...

“Makanya aku ingin kita bersama sekarang!”
Hua! Pengen banget ninju muka orang satu ini. Aku sudah berhasil move on darinya, sudah melupakannya dan mulai menikmati keseharianku dengan membuka hatiku pada Oppa. Kenapa sekarang malah dia yang ... huft! Menyebalkan.
“Kamu pikir aku mainan? Perasaanku kamu anggap apa? Atau kamu memang ngga mau aku bahagia, hah?”
Kutarik nafas sesaat.
“Bu, aku tidak bisa denganmu, aku sudah terlalu sakit karenamu. Janji itu ingin aku tepati, kau yang menolaknya! Maka jangan minta janji itu sekarang ... aku tidak bisa!”
Aku berlalu, kembali ke dalam ruangan.
Oppa!
Di sana ... di sana ... di tempat yang sama denganku dia berdiri. Wajahnya yang tampan, tubuhnya yang
menjulang, tangannya yang terbentang untukku.
Aku berlari.
Aku memilihmu ... Oppa!
www.dkpopnews.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah meninggalkan jejak :)