“Putus?”
Ge bertanya dengan mata membulat sempurna.
“Ya
...”
“Bahkan
aku tak tahu ada kata jadian,” gumam Ge.
“Hm
...”
“Jadi?”
“Tidak
bisa!”
“Kenapa?
“Sulit.”
“Sesulit
apa?”
“Entah,
itu yang ingin kutahu.”
“Hmm
...”
“Hmmm
...”
“Hmmmm
...”
“Ge!”
“Ya,
Na.”
“Kamu
tahu sesulit apa?”
“Entah
... bukannya kamu yang ngalamin?”
“Hehehe
... sok tahu.”
“Memang
iya, kan?’
“Sok
lagi,”
“Biarin.”
“Jadi?”
“Yuk
jadian ...”
“Haa?!”
Kali ini mulut Ge membulat, hampir sempurna.
“Ya,
aku tidak ingin putus denganmu. Tidak ingin sudahi persahabatan kita!”
Na
bersemangat. Matanya menala-nyala.
Ge?
Jangan
tanya, ia kembali bingung seperti sebelum-sebelumnya.
“Kamu
tahu, Ge, putus tak selamanya tentang aku dan dia!”
Aku
dan kamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah meninggalkan jejak :)