Selasa, 14 Mei 2013

Pura-pura Kuat

http://agoyman.deviantart.com/
Berkali-kali aku berusaha mematikan rasa yang ada. Sensitif. Itulah sebenarnya sifat asliku. Apa-apa akan terpikirkan serius.Membuatku terkurung dalam perasaan sendiri. Aku sendiri lelah dengan keadaan ini.  Sebab lelah merasakan sesak yang ada. Terlebih saat rasaku tak bisa kukeluarkan. Hanya kusimpan rapat dalam sudut hati. Air mata? Jangan tanya, rentetan air itu kutahan dalam-dalam. Kupenjarakan sebisaku, kukiunci pada kelopak mata.
Sejak dulu aku dituntut menjadi kuat. Dipaksa perkasa dalam segala keterbatasanku. Kekuranganku. Hingga kutelan satu-satu pil kemalangan. Apa daya, aku tercipta mungkin bukan tuk bicara, namun hanya mendengar dan menelan kepahitan.
Satu-satunya pintu yang kubuka agar orang-orang menghampiriku telah hancur. Hancur oleh prasangka yang tercipta. Benar! Saat aku berusaha percaya, yang terjadi aku tertikam begitu saja. Tak ada perisai ya melindungi. Sebaliknya, aku terkapar lemah tak berdaya. Saat bertanya, “Adakah yang peduli?” yang kuterima hanya sapaan agar kuat, tanpa bertanya terlebih dahulu, “Apa yang terjadi?”
Kuat. Sejak kapan kekuatan itu mudah? Sejak kapan sikap hebat itu mudah tertanam? Hanya dengan katakah? Jujurlah! Semua itu mustahil dalam sekejap kaya. Aku tak mengatakan diriku memiliki hati yang lembut, bukan! Aku manussia lemah yang selalu merasa sakit. Hati.
Jika sekelilingku mengumbar sesak pertanda kuat. Justru aku terkungkung dalam ketakutan. Takut berucap takut. Takut mengatakan aku lelah. Tak mungkin mengatakan aku sakti. Dan lagi, aku dituntut kuat. Aku dipaksa mengerti. Tanpa sepengetahuan mereka. Mereka memaksaku.
Dan jika mungkin, bagi yang pura-pura kuat. Bantu aku. Bantu aku berpura-pura. Untuk kuat. Karena aku tak mampu untuk menjadi benar-benar kuat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah meninggalkan jejak :)